Kendari (Antara News) - Sebanyak 150 praktisi budaya dari berbagai negara, direncanakan mengikuti Seminar Internasional Kebudayaan yang rencananya digelar di Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada 11-12 November 2014.
Kepala Bagian Kesejateraan Rakyat Sekretariat Pemerintah Kabupaten Wakatobi, La Ode Usra melalui telepon dari Wakatobi Senin mengatakan praktisi budaya yang sudah mengirimkan surat konfirmasi kepesertaan pada Seminar Inernasional Kebudayaan tersebut, antara lain dari Penang, Malaysia dan perwakilan dari pihak Unesco.
"Selain peserta, dari Penang Malaysia juga akan hadir Prof Dr Harun Daud, pakar kebudayaan Melayu yang diundang sebagai pemateri," katanya.
Menurut dia, Prof Harun akan mengupas kebudayaan masyarakat Melayu di Malaysia dalam kaitannya dengan kebudayaan Melayu yang berkembang di Nusantara.
Sedangkan Wali Kota Solo, Hadi Rudyatmo kata dia, akan membahas kebudayaan masyarakat di lingkungan Keraton Surakarta yang hingga saat masih terus dilestarikan dan ikut mewarnai pemerintahan di Solo.
Sementara Ketua Bappeda DKI, Andi Baso Mappapoleonro kata dia, mengurai kebijakan Pemerintah DKI dalam membangun kebudayaan Betawi sebagai budaya asli dan kebudayaan dari etnis lain di DKI.
"Pembicara lain yang dihadirkan dalam Seminar tersebut juga Sultan Buton, La Ode Izat Manarfa, yang akan membahas hubungan kebudayaan Buton dan Kebudayaan Melayu di Malaysia," katanya.
Menurut dia, rumusan hasil pemabahasan kebudayaan dari para pakar budaya tersebut, akan direkomendasikan kepada Unesco untuk menjadi rujukan dalam menangani masalah-masalah kebudayaan di berbagai negara, termasuk di Wakatobi.
"Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Wakatobi sudah melakukan revitalisasi kebudayaan lokal," katanya.
Ia mengatakan, dalam mengelola pembangunan kemasyarakatan, Pemkab Wakatobi ikut melibatkan pengelola lembaga adat yang memahami betul kearifan budaya lokal mayarakat Wakatobi.
"Dengan melibatkan pengelola lembaga adat, setiap program pembangunan yang diluncurkan pemerintah daerah, selalu mendapat dukungan penuh dari masyarakat," katanya.
Kepala Bagian Kesejateraan Rakyat Sekretariat Pemerintah Kabupaten Wakatobi, La Ode Usra melalui telepon dari Wakatobi Senin mengatakan praktisi budaya yang sudah mengirimkan surat konfirmasi kepesertaan pada Seminar Inernasional Kebudayaan tersebut, antara lain dari Penang, Malaysia dan perwakilan dari pihak Unesco.
"Selain peserta, dari Penang Malaysia juga akan hadir Prof Dr Harun Daud, pakar kebudayaan Melayu yang diundang sebagai pemateri," katanya.
Menurut dia, Prof Harun akan mengupas kebudayaan masyarakat Melayu di Malaysia dalam kaitannya dengan kebudayaan Melayu yang berkembang di Nusantara.
Sedangkan Wali Kota Solo, Hadi Rudyatmo kata dia, akan membahas kebudayaan masyarakat di lingkungan Keraton Surakarta yang hingga saat masih terus dilestarikan dan ikut mewarnai pemerintahan di Solo.
Sementara Ketua Bappeda DKI, Andi Baso Mappapoleonro kata dia, mengurai kebijakan Pemerintah DKI dalam membangun kebudayaan Betawi sebagai budaya asli dan kebudayaan dari etnis lain di DKI.
"Pembicara lain yang dihadirkan dalam Seminar tersebut juga Sultan Buton, La Ode Izat Manarfa, yang akan membahas hubungan kebudayaan Buton dan Kebudayaan Melayu di Malaysia," katanya.
Menurut dia, rumusan hasil pemabahasan kebudayaan dari para pakar budaya tersebut, akan direkomendasikan kepada Unesco untuk menjadi rujukan dalam menangani masalah-masalah kebudayaan di berbagai negara, termasuk di Wakatobi.
"Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Wakatobi sudah melakukan revitalisasi kebudayaan lokal," katanya.
Ia mengatakan, dalam mengelola pembangunan kemasyarakatan, Pemkab Wakatobi ikut melibatkan pengelola lembaga adat yang memahami betul kearifan budaya lokal mayarakat Wakatobi.
"Dengan melibatkan pengelola lembaga adat, setiap program pembangunan yang diluncurkan pemerintah daerah, selalu mendapat dukungan penuh dari masyarakat," katanya.