Kendari (Antara News) - Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara kini mengagas strategi dan pendekatan pembangunan sebagai Kawasan Agrominabahari untuk kemajuan daerah itu.
"Kawasan Agrominabahari itu mencakup di dalamnya adalah kemajuan ekonomi daerah, kedaulatan pangan dan kesejahteraan rakyat," kata Pejabat Bupati Muna Barat, LM Rajiun Tumada saat dihubungi di Kendari, Jumat.
Rajiuan mengatakan hal itu usai melakukan konsultasi sekaligus ekspose di Jakarta (23/10) terkait pertemuan dengan Direktur Indonesia Netherland Association (INA).
Ia mengatakan, INA merupakan lembaga yang mengorganisir kegiatan perusahaan-perusahaan Belanda dan Belgia yang ada di Indonesia.
Sebagai daerah otonomi baru, Muna Barat harus bergerak cepat untuk mengejar ketertinggalannya dari daerah-daerah lain. Oleh itu diperlukan kerja keras dan dukungan serta partisipasi dari semua pihak yang pro pada kemajuan yang selalu berpihak rakyat.
Agrominabahari menerapkan pendekatan Agrominapolitan (Kota pertanian, Perikanan dan kelautan) yakni dimana Muna Barat merupakan daerah yang memiliki dukungan dan potensi wilayah yang sangat menjanjikan untuk pengembangan usaha dimaksud.
Rangkaian ekspose yang disampaikan di hadapan para pengusaha Belanda dan Belgia itu, Rajuan juga mengungkapkan bahwa sebagai DOB masih banyak kekurangan dan permasalahan diantaranya mengenai infrastruktur terutama jalan yang masih rusak.
Kemudian masalah irigasi untuk mendukung sektor industri pertanian serta layanan air bersih masih sangat terbatas serta listrik juga masih sangat terbatas.
Hasil konsultasi itu, lanjut mantan Kasat Polisi PP Sultra itu mengatakan, dari pihak pengusaha Belanda-Belgia berjanji dalam waktu singkat akan berkunjung ke Muna Barat untuk melihat langsung kondisi wilayah itu.
"Pihak perusahaan Belanda-Belgia itu akan datang ke Muna Barat, soal kapan dan waktunya masih dalam proses negosiasi," katanya seraya menambahkan bahwa pihaknya juga akan melakukan pertemuan dengan Institusi Pertanian Bogor (IPB) untuk merintis kerja sama strategis terkait program Agrominabahari tersebut.
"Kawasan Agrominabahari itu mencakup di dalamnya adalah kemajuan ekonomi daerah, kedaulatan pangan dan kesejahteraan rakyat," kata Pejabat Bupati Muna Barat, LM Rajiun Tumada saat dihubungi di Kendari, Jumat.
Rajiuan mengatakan hal itu usai melakukan konsultasi sekaligus ekspose di Jakarta (23/10) terkait pertemuan dengan Direktur Indonesia Netherland Association (INA).
Ia mengatakan, INA merupakan lembaga yang mengorganisir kegiatan perusahaan-perusahaan Belanda dan Belgia yang ada di Indonesia.
Sebagai daerah otonomi baru, Muna Barat harus bergerak cepat untuk mengejar ketertinggalannya dari daerah-daerah lain. Oleh itu diperlukan kerja keras dan dukungan serta partisipasi dari semua pihak yang pro pada kemajuan yang selalu berpihak rakyat.
Agrominabahari menerapkan pendekatan Agrominapolitan (Kota pertanian, Perikanan dan kelautan) yakni dimana Muna Barat merupakan daerah yang memiliki dukungan dan potensi wilayah yang sangat menjanjikan untuk pengembangan usaha dimaksud.
Rangkaian ekspose yang disampaikan di hadapan para pengusaha Belanda dan Belgia itu, Rajuan juga mengungkapkan bahwa sebagai DOB masih banyak kekurangan dan permasalahan diantaranya mengenai infrastruktur terutama jalan yang masih rusak.
Kemudian masalah irigasi untuk mendukung sektor industri pertanian serta layanan air bersih masih sangat terbatas serta listrik juga masih sangat terbatas.
Hasil konsultasi itu, lanjut mantan Kasat Polisi PP Sultra itu mengatakan, dari pihak pengusaha Belanda-Belgia berjanji dalam waktu singkat akan berkunjung ke Muna Barat untuk melihat langsung kondisi wilayah itu.
"Pihak perusahaan Belanda-Belgia itu akan datang ke Muna Barat, soal kapan dan waktunya masih dalam proses negosiasi," katanya seraya menambahkan bahwa pihaknya juga akan melakukan pertemuan dengan Institusi Pertanian Bogor (IPB) untuk merintis kerja sama strategis terkait program Agrominabahari tersebut.