Kendar (Antara News) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara periode 2014-2019 sepakat membentuk tujuh fraksi atau bertambah dua fraksi dibanding periode sebelumnya yang hanya lima fraksi.
Kabag Persidangan Humas dan Protokoler Sekretariat DPRD Sultra, Robert Piter Raru,SH di Kendari, Jumat mengatakan kesepakatan pembentukan tujuh fraksi di DPRD Sultra itu melalui rangkaian sidang anggota DPRD yang berlangsung sejak empat hari terakhir pasca pelantikan anggota DPRD 6 Oktober 2014.
"Selain disepakati pembentukan tujuh fraksi, juga para anggota dewan telah menetapkan calon pimpinan definitif DPRD Sultra lima tahun ke depan," katanya.
Tujuh fraksi yang dibentuk DPRD Sultra yakni, Fraksi Partai Amanat Nasional Kebangkitan, Fraksi Partai Golongan Karya, Fraksi Paartai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Gerakan Indonesia Raya dan Fraksi Restorasi Bangun Nurani.
Sementara calon pimpinan defenitif yakni H.Abdurrahman Saleh, SH (PAN) sebagai Ketua DPRD Sultra, Wakil Ketua Wahyu Ade Pratama Imran,SH (Golkar), Muhammad Endang, S,Sos (PD) dan Nursalam Lada (PDIP).
Robert menambahkan, dengan terbentukan sebagian alat kelengkapa dewan tersebut, berdasarkan aturan, para anggota dewan sebelum melakukan sidang-sidang terkait tugas dan kewajiban, maka seluruh anggotad dewan wajib mengikuti kegiatan orientasi di Jakarta.
"Untuk anggota DPRD Provinsi kegiatan orientasinya dilakukan oleh Kemendagri di Jakarta, sementara anggota DPRD Kabupaten Kota dilakukan Badan Diklat Provinsi yang dilakukan di ibukota provinsi," ujar Robert.
Ia mengatakan, kegiatan orientasi anggota DPRD Sultra akan terbagi dua gelombang yakni pada gelombang pertama tanggal 13-17 Oktober sebanyak 20 orang dan gelombang kedua 21-25 Oktober 2014 sebanyak 45 anggota DPRD.
Anggota DPRD Sultra, Muh Poli, SPd (PKS) dan H.Syamsul Ibrahim,SE,MSi (PAN) yang masuk dalam gelombang pertama membenarkan kegiatan orinetasi yang pelaksanaannya akan dilaksanakan di salah satu hotel di Jakarta.
Ia mengatakan semua anggota dewan yang ikut orinetasi pada gelombang pertama sudah harus berada di Jakarta pada Minggu 12 Oktober 2014 dan langsung masuk hotel pada hari itu juga.
Kabag Persidangan Humas dan Protokoler Sekretariat DPRD Sultra, Robert Piter Raru,SH di Kendari, Jumat mengatakan kesepakatan pembentukan tujuh fraksi di DPRD Sultra itu melalui rangkaian sidang anggota DPRD yang berlangsung sejak empat hari terakhir pasca pelantikan anggota DPRD 6 Oktober 2014.
"Selain disepakati pembentukan tujuh fraksi, juga para anggota dewan telah menetapkan calon pimpinan definitif DPRD Sultra lima tahun ke depan," katanya.
Tujuh fraksi yang dibentuk DPRD Sultra yakni, Fraksi Partai Amanat Nasional Kebangkitan, Fraksi Partai Golongan Karya, Fraksi Paartai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Gerakan Indonesia Raya dan Fraksi Restorasi Bangun Nurani.
Sementara calon pimpinan defenitif yakni H.Abdurrahman Saleh, SH (PAN) sebagai Ketua DPRD Sultra, Wakil Ketua Wahyu Ade Pratama Imran,SH (Golkar), Muhammad Endang, S,Sos (PD) dan Nursalam Lada (PDIP).
Robert menambahkan, dengan terbentukan sebagian alat kelengkapa dewan tersebut, berdasarkan aturan, para anggota dewan sebelum melakukan sidang-sidang terkait tugas dan kewajiban, maka seluruh anggotad dewan wajib mengikuti kegiatan orientasi di Jakarta.
"Untuk anggota DPRD Provinsi kegiatan orientasinya dilakukan oleh Kemendagri di Jakarta, sementara anggota DPRD Kabupaten Kota dilakukan Badan Diklat Provinsi yang dilakukan di ibukota provinsi," ujar Robert.
Ia mengatakan, kegiatan orientasi anggota DPRD Sultra akan terbagi dua gelombang yakni pada gelombang pertama tanggal 13-17 Oktober sebanyak 20 orang dan gelombang kedua 21-25 Oktober 2014 sebanyak 45 anggota DPRD.
Anggota DPRD Sultra, Muh Poli, SPd (PKS) dan H.Syamsul Ibrahim,SE,MSi (PAN) yang masuk dalam gelombang pertama membenarkan kegiatan orinetasi yang pelaksanaannya akan dilaksanakan di salah satu hotel di Jakarta.
Ia mengatakan semua anggota dewan yang ikut orinetasi pada gelombang pertama sudah harus berada di Jakarta pada Minggu 12 Oktober 2014 dan langsung masuk hotel pada hari itu juga.