Raha (Antara News) - Antrian bahan bakar minyak (BBM) didua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), masih terus berlangsung bahkan kendaraan antri hingga mencapai ratusan meter dari bibir SPBU.
SPBU Rapesa, di Jalan bay pass, terlihat antrian panjang kendaraan sejak Jumat pagi, dan antrean baik motor maupun mobil sudah tumpah hingga ke jalan.Bahkan dari sejumlah kendaraan yang ada itu, diantaranya menggunakan tangki modifikasi.
"Saya sudah mengantri lebih dua jam namun sampai saat ini masih ada puluhan motor di depan saya," ungkap seorang warga Raha, Reski, saat mengantri di SPBU Rapesa.
Begitu pula di SPBU Satria Rusa, sejak sepekan terakhir terus dipenuhi antrian panjang kendaraan yang tidak ada putusnya.
Reski mengaku, telah mendatangi SPBU Satria Rusa, namun SPBU tersebut antriannya sangat panjang.Bahkan, sebagian dari kendaraan hampir menutupi badan jalan di depan SMP Negri 1 Raha.
"Kesulitan mendapatkan BBM ini sudah berlangsung sejak beberapa pekan,dan kami tidak tahu apa penyebabnya hingga antrian terus terjadi," katanya.
Hal senada diungkapkan warga Raha lainnya, La Iman. Ia mengatakan, sulitnya mendapatkan BBM tidak hanya berlangsung di SPBU Rapesa, tetapi juga terjadi di SPBU Satria Rusa.
"Jika stok habis, saya terpaksa membeli BBM (pfremium) eceran diluar SPBU ini dengan harga Rp8000 per liter bahkan hingga mencapai Rp10.000 per liter," kata Iman.
Di Kota Raha, kesulitan mendapatkan bensin juga sudah berlangsung sejak sepekan terakhir di dua SPBU ini. Jika stok BBM kehabisan, terpaksa para pengendara roda dua atau roda empat membeli bensin eceran yang di jual di pinggir jalan.
Namun, dari sebagian kendaraan yang antri mengaku, ditengah kesulitan mendapatkan BBM di SPBU,justru penjual bensin eceran semakin marak bahkan secara terang-terangan berjualan di depan SPBU.
"Saat BBM sulit didapatkan,justru penjual bensin eceran semakin menjamur,bahkan sekian dari mereka banyak berjualan di depan SPBU," ungkapnya.
SPBU Rapesa, di Jalan bay pass, terlihat antrian panjang kendaraan sejak Jumat pagi, dan antrean baik motor maupun mobil sudah tumpah hingga ke jalan.Bahkan dari sejumlah kendaraan yang ada itu, diantaranya menggunakan tangki modifikasi.
"Saya sudah mengantri lebih dua jam namun sampai saat ini masih ada puluhan motor di depan saya," ungkap seorang warga Raha, Reski, saat mengantri di SPBU Rapesa.
Begitu pula di SPBU Satria Rusa, sejak sepekan terakhir terus dipenuhi antrian panjang kendaraan yang tidak ada putusnya.
Reski mengaku, telah mendatangi SPBU Satria Rusa, namun SPBU tersebut antriannya sangat panjang.Bahkan, sebagian dari kendaraan hampir menutupi badan jalan di depan SMP Negri 1 Raha.
"Kesulitan mendapatkan BBM ini sudah berlangsung sejak beberapa pekan,dan kami tidak tahu apa penyebabnya hingga antrian terus terjadi," katanya.
Hal senada diungkapkan warga Raha lainnya, La Iman. Ia mengatakan, sulitnya mendapatkan BBM tidak hanya berlangsung di SPBU Rapesa, tetapi juga terjadi di SPBU Satria Rusa.
"Jika stok habis, saya terpaksa membeli BBM (pfremium) eceran diluar SPBU ini dengan harga Rp8000 per liter bahkan hingga mencapai Rp10.000 per liter," kata Iman.
Di Kota Raha, kesulitan mendapatkan bensin juga sudah berlangsung sejak sepekan terakhir di dua SPBU ini. Jika stok BBM kehabisan, terpaksa para pengendara roda dua atau roda empat membeli bensin eceran yang di jual di pinggir jalan.
Namun, dari sebagian kendaraan yang antri mengaku, ditengah kesulitan mendapatkan BBM di SPBU,justru penjual bensin eceran semakin marak bahkan secara terang-terangan berjualan di depan SPBU.
"Saat BBM sulit didapatkan,justru penjual bensin eceran semakin menjamur,bahkan sekian dari mereka banyak berjualan di depan SPBU," ungkapnya.