Jakarta (Antara News) - Tifatul Sembiring yang baru saja melepaskan jabatan sebagai Menkominfo berpesan kepada pemerintah mendatang, agar sukses desa informatika Melung di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah direplikasi di desa-desa lain di seluruh Indonesia.
"Desa-desa yang masyarakatnya sudah terkoneksi dengan informasi dengan baik ke depan harus menjadi percontohan dan direplikasikan di daerah lain," kata Tifatul Sembiring di Jakarta, Selasa.
Tifatul yang segera dilantik sebagai anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, salah satu indikator sukses Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) adalah meluasnya masyarakat yang terkoneksi dengan informasi.
Oleh karena itu, desa informatika Melung di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah seharusnya bisa dijadikan salah satu rujukan target "1.000 desa blusukan" Pemerintahan Jokowi-JK.
"Ke depan harus dilakukan pendataan untuk memetakan desa-desa atau wilayah di NKRI yang masih 'blankspot' untuk kemudian membuat masyarakat di dalamnya terkoneksi dengan informasi," tuturnya.
Tifatul menekankan pentingnya upaya untuk menstimulasi penggunaan internet pedesaan seperti yang dilakukan di Desa Melung.
Meski berada di lereng Gunung Slamet, Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas, saat ini menjadi satu-satunya desa di wilayah Banyumas yang memiliki sarana teknologi informasi termaju.
Kemenkominfo tahun lalu memberikan bantuan 10 unit komputer terbaru, dan berbagai sarana teknologi informasi lain, sehingga desa tersebut memiliki laboratorium komputer.
Pihaknya sendiri setiap tahun memrogramkan percontohan pangkalan akses komunitas kepada desa-desa terpilih yang disesuaikan dengan potensinya, dan nantinya, program ini diharapkan bisa menular ke desa-desa yang lain.
Desa Melung sendiri, sebelumnya memang sudah banyak dikenal desa internet.
Selain telah memiliki "domain web" dengan alamat melung.desa.id, hampir seluruh kawasan desa sudah terakses internet "hotspot".
Dengan demikian, seluruh warga desa yang memiliki "smartphone", "laptop" atau komputer, bisa mengakses internet melalui beberapa titik hotspot yang tersebar di beberapa lokasi.
"Ke depan harus lebih banyak lagi desa-desa yang masyarakatnya terkoneksi dengan informasi," ujarnya.
"Desa-desa yang masyarakatnya sudah terkoneksi dengan informasi dengan baik ke depan harus menjadi percontohan dan direplikasikan di daerah lain," kata Tifatul Sembiring di Jakarta, Selasa.
Tifatul yang segera dilantik sebagai anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, salah satu indikator sukses Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) adalah meluasnya masyarakat yang terkoneksi dengan informasi.
Oleh karena itu, desa informatika Melung di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah seharusnya bisa dijadikan salah satu rujukan target "1.000 desa blusukan" Pemerintahan Jokowi-JK.
"Ke depan harus dilakukan pendataan untuk memetakan desa-desa atau wilayah di NKRI yang masih 'blankspot' untuk kemudian membuat masyarakat di dalamnya terkoneksi dengan informasi," tuturnya.
Tifatul menekankan pentingnya upaya untuk menstimulasi penggunaan internet pedesaan seperti yang dilakukan di Desa Melung.
Meski berada di lereng Gunung Slamet, Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas, saat ini menjadi satu-satunya desa di wilayah Banyumas yang memiliki sarana teknologi informasi termaju.
Kemenkominfo tahun lalu memberikan bantuan 10 unit komputer terbaru, dan berbagai sarana teknologi informasi lain, sehingga desa tersebut memiliki laboratorium komputer.
Pihaknya sendiri setiap tahun memrogramkan percontohan pangkalan akses komunitas kepada desa-desa terpilih yang disesuaikan dengan potensinya, dan nantinya, program ini diharapkan bisa menular ke desa-desa yang lain.
Desa Melung sendiri, sebelumnya memang sudah banyak dikenal desa internet.
Selain telah memiliki "domain web" dengan alamat melung.desa.id, hampir seluruh kawasan desa sudah terakses internet "hotspot".
Dengan demikian, seluruh warga desa yang memiliki "smartphone", "laptop" atau komputer, bisa mengakses internet melalui beberapa titik hotspot yang tersebar di beberapa lokasi.
"Ke depan harus lebih banyak lagi desa-desa yang masyarakatnya terkoneksi dengan informasi," ujarnya.