Kendari   (Antara News) - Akademisi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Prof Igusti Ray Sadimantara, mengatakan Sulawesi Tenggara dengan luas lahan kering yang ada, memiliki potensi besar untuk pengembangan padi gogo.

"Sebab terdapat cukup banyak kultivar padi gogo lokal yang dibudidayakan masyarakat yang memiliki potensi produksi tinggi, berkualitas dan tahan terhadap cekaman kekeringan dan aluminium," ujarnya, di Kendari, Jumat.

Ia menambahkan dengan adanya farietas padi gogo unggul lokal maka akan meningkatkan produktivitas padi di lahan kering yang ada di Sultra secara berkelanjutan, untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam rangka pencapaian swasembada beras.

Menurut dia, pengembangan padi gogo yang berdaya hasil tinggi dan tahan terhadap cekaman lingkungan sangat prospektif.

"Karena bukan hanya akan meningkatkan produktivitas lahan kering dan produksi padi, tetapi juga meningkatkan luas area tanam," ujar guru besar bidang genetika tanaman tersebut.

Ia menambahkan hal itu juga akan meningkatkan kontribusi padi gogo terhadap produksi padi di daerah maupun nasional untuk mendukung program ketahanan pangan.

Menurut dia, hal tersebut sesuai dengan UU nomor 18 tahun 2012 yang menjamin kedaulatan pangan negara, yang secara mandiri menentukan kebijakan dan memberikan hak atas pangan bagi rakyat yang sesuai dengan potensi sumberdaya lokal.

"Potensi pengembangan padi gogo di Sultra sangat terbuka karena terdapat hampir 600 ribu hektare lahan kering yang dapat dikembangkan untuk tanaman padi gogo," ujarnya.

Kontribusi padi gogo terhadap luas pertanaman padi di Sultra baru sebesar 10 persen dari total penanaman padi yang ada. Sementara kontribusi produksi baru mencapai 5 persen dari total 420.411 ton produksi padi di Sultra.

Menurut dia, untuk meningkatkan pemanfaatan potensi lahan kering dan meningkatkan produksi padi, perlu dilakukan perbaikan sifat genetik tanaman melalui perakitan varietas baru yang berpotensi produksi tinggi.

"Potensi genetik padi gogo lokal yang ada di Sultra sangat tinggi karena memiliki keunggulan dalam hal cita rasa, tekstur dan eksepsi pasar sehingga sangat berpeluang untuk dikembangkan," ujarnya.

Pewarta : La Ode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024