Gorontalo (Antara News) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada para menteri yang nanti duduk di kabinet pemerintahan Jokowi-JK, tidak bersikap pilih kasih terhadap pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota se-Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Rusli, saat menghadiri rapat kerja Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Manado Sulawesi Utara, Selasa.
"Pengalaman kami, banyak para menteri susah ditemui. Sibuk lah, inilah, banyak alasannya. Apalagi jika tidak satu bendera partai dengan para gubernur. Padahal kami datang untuk memperjuangkan kepentingan rakyat," tutur Rusli.
Lebih lanjut ia mengemukakan, sosok menteri ke depan harus bisa mensinergikan program dengan pemerintah daerah, sebagai wakil pemerintah pusat.
Hal itu untuk menjamin anggaran yang sangat besar di kementerian benar-benar terdistribusi baik dengan program yang dibutuhkan di daerah.
"Terkadang ada program yang terkesan dipaksakan dan tidak cocok dengan kodisi di daerah. Contoh di Gorontalo, kami memprogramkan peternakan, padi dan jagung tapi yang datang justru program lain. Nah inilah yang perlu kami rekomedasikan ke presiden terpilih untuk menjadi bahan pertimbangan nanti," tegasnya.
Rapat kerja APPSI yang dipimpin langsung oleh Ketua APPSI Sahrul Yasin Limpo itu, membahas rencana pertemuan antara para gubernur dengan presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK.
Pertemuan yang direncanakan berlangsung 6 Oktober 2014 itu untuk menyuarakan aspirasi daerah, serta mendorong terwujudnya sinergitas pembangunan antara pusat dan daerah.
Ada empat rekomendasi dan komitmen penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut, yakni menyangkut masalah ekonomi di bidang pangan, energi, infrastruktur dan investasi, bidang manajemen pemerintahan, bidang anti korupsi serta penyerasian Undang-undang.
Selain Gubernur Gorontalo, juga hadir Gubernur Sulut Sinyo H Sarundajang, Gubermur Sulbar Anwar Adnan, Gubernur Jatim Sukarwo, Gubernur Jabar Ahmad Heriawan serta Gubernur Kaltim Awang Faroek.
Pernyataan itu disampaikan Rusli, saat menghadiri rapat kerja Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Manado Sulawesi Utara, Selasa.
"Pengalaman kami, banyak para menteri susah ditemui. Sibuk lah, inilah, banyak alasannya. Apalagi jika tidak satu bendera partai dengan para gubernur. Padahal kami datang untuk memperjuangkan kepentingan rakyat," tutur Rusli.
Lebih lanjut ia mengemukakan, sosok menteri ke depan harus bisa mensinergikan program dengan pemerintah daerah, sebagai wakil pemerintah pusat.
Hal itu untuk menjamin anggaran yang sangat besar di kementerian benar-benar terdistribusi baik dengan program yang dibutuhkan di daerah.
"Terkadang ada program yang terkesan dipaksakan dan tidak cocok dengan kodisi di daerah. Contoh di Gorontalo, kami memprogramkan peternakan, padi dan jagung tapi yang datang justru program lain. Nah inilah yang perlu kami rekomedasikan ke presiden terpilih untuk menjadi bahan pertimbangan nanti," tegasnya.
Rapat kerja APPSI yang dipimpin langsung oleh Ketua APPSI Sahrul Yasin Limpo itu, membahas rencana pertemuan antara para gubernur dengan presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK.
Pertemuan yang direncanakan berlangsung 6 Oktober 2014 itu untuk menyuarakan aspirasi daerah, serta mendorong terwujudnya sinergitas pembangunan antara pusat dan daerah.
Ada empat rekomendasi dan komitmen penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut, yakni menyangkut masalah ekonomi di bidang pangan, energi, infrastruktur dan investasi, bidang manajemen pemerintahan, bidang anti korupsi serta penyerasian Undang-undang.
Selain Gubernur Gorontalo, juga hadir Gubernur Sulut Sinyo H Sarundajang, Gubermur Sulbar Anwar Adnan, Gubernur Jatim Sukarwo, Gubernur Jabar Ahmad Heriawan serta Gubernur Kaltim Awang Faroek.