Kendari  (Antara News) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam menyatakan Pemerintah Provinsi Sultra telah berkomitmen menekan angka buta aksara di daerah itu.

"Pemerintah Provinsi Sultra diera kepemimpinan saya telah berkomitmen untuk membawa Sultra keluar dari buta aksara," kata H Nur Alam saat membacakan sambutan pada puncak peringatan Hari Aksara Internasional di Kendari, Sultra, Sabtu.

Puncak peringatan Hari Aksara internasional tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Mohammad Nuh, sejumlah Dirjen Kemendikbud, beberapa gubernur dan bupati wali kota se Indonesia.

Ia mengatakan selama menjadi Gubernur Sultra, mulai 2008 hingga saat ini, sudah berhasil mengentas sebanyak 11.040 penduduk Sultra yang buta aksara.

"Tahun 2015, kami programkan bisa mengentas 1.000 penduduk lagi yang buta aksara, sehingga secara bertahap Sultra akan terbebas dari warga yang menyandang buta aksara," kata Gubernur Sultra ke-8 ini.

Dijelaskan bahwa berbagai upaya telah dilakukan Pemeirntah Provinsi Sultra untuk mengurangi jumlah buta aksara di Sultra, salah satunya dengan mengoptimalkan program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) pada daerah-daerah yang masih banyak terdapat penyandang buta aksara.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Damsid mengatakan warga Sultra yang masih menyandang buta aksara saat ini sebanyak 57.789 warga yang tersebar diseluruh kabupaten kota mulai dari usia 15 sampai 59 tahun.

"Penyebab buta aksara di Sultra beragam, untuk usia 15 tahun diakibatkan karena putus sekolah namun saat berhenti belum pandai membaca dan menulis, sedangkan untuk usia lanjut rata-rata tidak pernah mengenyam bangku pendidikan, apalagi mereka berdomisili di daerah pelosok dan pulau-pulau terpencil," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024