Andoolo  (Antara News) - Kantor Yayasan Pengembangan Bantuan Desa (Bantesa) milik Bupati Wakatobi Hugua yang berdciri tahun 2004 dilalap api.

Saksi Ali Khatab (28) di Andoolo, Jumat, mengatakan api menghanguskan sejumlah dokumen dan barang invetaris kantor karena tidak ada penghuni.

Warga yang dipimpin Lurah Alangga Rinto Lababa Silondae bersama warga sekitar kejadian spontan bergotong royong mengamankan beberapa inventaris kantor seperti lemari, meja dan sejumlah dokumen penting lainnya.

"Saya dibangunkan oleh istri, bahwa kantor yayasan terbakar di bagian atapnya. Langsung ke tempat kejadian bersama warga lainnya. Kami langsung mendobrak pintu dan mengeluarkan barang-barang semampu kami," kata Rinto.

Setelah api membesar warga hanya dapat menyiram dengan air sumur karena tangki air milik pemerintah daerah terlmbat tiba di lokasi kejadian," tambahnya.

Kebakaran kantor Bantesa sekitar pukul 14.30 wita kemarin diduga bersumber dari kebakaran hutan dan gelagar di belakang kantor tersebut.

"Kami duga api berasal dari kebakaran hutan di belakang kantor. Pertama kali api dilihat diatap rumah. Kami tidak peduli darimana asal api karena langsung saja mendobrak pintu dan mengamankan berang-barang yang ada," katanya.

Saksi lainnya, Tasman mengatakan kebakaran terjadi begitu cepat, dan tidak ada penghuni kantor, sehingga banyak barang yang tidak terselamatkan.

"Saya melihat api dari atas bumbungan sehingga langsung dobrak pintu untuk mengeluarkan barang. Penjaga kantor tidak ada yang bisa dihubungi karena sudah jarang datang," kata Tasman.

Sementara itu anggota Polsek Andoolo yang datang di TKP langsung membantu warga untuk memadamkan api dan mengamankan barang milik yayasan Bantesa.

"Ini susah juga, karena tidak ada pemiliknya untuk dihubungi dan dikabarkan atas peristiwa kebakaran ini. Barang-barang yang diamankan, terpaksa akan dititip saja dulu di rumah warga atau di kantor Polisi," kata anggota Polsek Andoolo, Brigadir Idul.

Pewarta : Sarjono
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024