Kendari  (Antara News) - Kepala Dinas pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra), Damsid, mengatakan Festival Taman Bacaan Masyarakat yang diselenggarakan di Kota Kendari, saat ini merupakan salah satu upaya pendekatan untuk memberantas Buta Aksara di daerah itu.

"Festival Taman Bacaan masyareakat yang kami gelar ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Aksara Internasional di Kendari. Kita ingin memperlihatkan kepada masyarakat betapa pentingnya untuk menggalakan budaya membaca melalui buku-buku yang ada," kata Damsid yang meurpakan panitia Hari Aksara Internasional, di Kendari, Jumat.

Festival Taman Bacaan masyarakat merupakan rangkaian pelaksanaan peringatan hari aksara Internasional ke-49 di Kota Kendari, Sultra yang berlangsung 17-21 September 2014.

Menurut Damsid, buku adalah jendela dunia, dengan buku kita bisa melihat dunia. Namun, banyak faktor, termasuk perkembangan teknologi, menyebabkan kebanyakan orang melupakan kegiatan membaca.

"Kondisi inilah mendorong Forum Taman Bacaan Masyarakat (Forum TBM), bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Maysarkat Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini (Paudni) Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengadakan Festival Taman Bacaan Masyarakat dalam rangkaian Hari Aksara Internasional ini," katanya.

Ia menjelaskan, festival TBM dirancang sebagai ruang sosialisasi aktivitas literasi kepada masyarakat.

"Kegiatan ini juga menjadi sarana pengembangan kapasitas dan pemberdayaan potensi individu dan ajang pertemuan bagi TBM dan pihak lain yang terlibat dalam pengembangan budaya baca di Sultra," katanya.

Sehingga TBM katanya, sangat diperlukan untuk memberdayakan masyarakat dalam pemberantasan buta aksara dan menguatkan kembali kemampuan literasi mereka.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024