Makassar (Antara News) - Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan, harus ada kemauan politik dari pemerintah baru untuk mendukung gerakan nasional (Gernas) komoditi andalan seperti kakao.

        "Indonesia merupakan produsen kakao terbanyak ketiga di dunia, sehingga komoditas andalan ini butuh perhatian khusus pemerintah, termasuk melanjutkan Gernas Kakao yang pencapaiannya baru 30 persen," kata Suswono di sela-sela rangkaian kegiatan "Cocoa Day" di Makassar, Selasa.

        Pada kegiatan talk show Gebyar Kakao Bermutu itu, juga disosialisasikan Permentan Nomor 67 Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu dan Pematangan Penjualan Biji Kakao yang dihadiri pihak Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian dan Holtikultura dan stakeholder dari Provinsi Sulsel, Sulbar, Sultra dan Sulteng.

        Menurut Suswono, untuk mencapai target Gernas 100 persen, selain membutuhkan kemauan politik dari pemerintah yang baru, juga perlu dukungan politik anggaran.

        Pada kegiatan Gernas sebelumnya memberikan dukungan anggaran sebesar Rp1 triliun pada wilayah penghasil komoditi andalan.

        Namun itu, diakui baru mampu menyasar sekitar 30 persen untuk perbaikan areal tanaman kakao yang luasnya mencapai 1,8 juta hektare di Indonesia.

        "Karena itu ke depan, diharapkan dapat memprioritaskan daerah sentra produksi komoditi andalan, seperti sentra produksi kakao yang ada di beberapa provinsi di Sulawesi," katanya.

        Sementara itu, Dirjen PPHP Kementan Yusni Emilia Harahap pada kesempatan yang sama mengatakan, komoditas kakao yang dikirim ke luar negeri selama ini menjadi bahan pencampur untuk produksi olahan kakao, karena memiliki aroma khas dan tingkat lelehan yang baik.

        Berkaitan dengan hal itu, dia juga mengimbau agar pelaku industri coklat dalam negeri dapat menekan impor kakao dari luar negeri dan lebih mengutamakan produksi kakao dalam negeri untuk membantu pemasaran produksi petani lokal.

Pewarta : Oleh Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024