Manado  (Antara News) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara (Sulut) Olvie Atteng mengatakan telah mengekspor bungkil kopra ke India, menyusul permintaan dari negara tersebut cukup tinggi.

         "Bungkil kopra yang diekspor ke India selang bulan Agustus 2014 sebanyak 7.350 ton dengan sumbangan devisa sebesar 1,61 juta dolar Amerika Serikat (AS)," kata Olvie, di Manado, Kamis.

         India, kata Olvie, membutuhkan bungkil kopra dalam jumlah cukup besar karena permintaan masyarakat cukup tinggi.

         Dia mengatakan, kebutuhan pasar India akan bungkil kopra cukup banyak dibaca pengekspor daerah dengan mulai melakukan pengiriman komoditas itu menjadi salah satu unggulan Sulut.

         India sudah dikenal sebagai pasar potensial bagi komoditas unggulan Sulut, hanya saja untuk bungkil kopra ataupun produk turunan kopra merupakan pasar baru.

         "Bungkil kopra yang diekspor ke negara tersebut telah melalui proses pengolahan minyak goreng dilakukan pabrik pengolah di Sulut," ujarnya.

         Ternyata bungkil kopra sangat diminati warga India, kendati banyak masyarakat yang tidak memanfaatkan produk tersebut.

         "Kebanyakan dalam proses pembuatan minyak kelapa, bungkilnya hanya dibuang begitu saja, padahal mampu memberikan nilai cukup besar bagi petani kelapa maupun daerah," jelasnya.

         Disperindag akan terus memfasilitasi petani kelapa dan eksportir agar terus berinovasi dengan produk turunan kelapa.

         Ke depan, katanya, produk turunan kelapa asal Sulut semakin banyak dengan tujuan ekspor yang terus berkembang. Selain bungkil kopra, juga tepung kelapa tetap berperan sebagai komoditas ekspor unggulan.

Pewarta : Jootje Kumajas
Editor :
Copyright © ANTARA 2024