Kolaka (Antara News) - Bupati Kolaka Ahmad Safei memberikan apresiasi kepada Gubernur Sultra Nur Alam serta Danrem 143/Haluoleo Kol. TNI (Arh) Andi Sumangerukka atas pelaksanaan gerakan tanam kedelei di daerah itu.

Menurut Safei, kepercayaan itu sebagai wujud perhatian Pemerintah Kabupaten Kolaka dalam menggalakkan gerakan tanam kedelei kepada petani dalam rangka tindak lanjut kerja sama antara Pemerintah dan TNI.

"Ini sebagai wujud keseriusan pemerintah dalam ketersediaan kedelei baik skala lokal maupun nasional," ujar mantan Sekda Kabupaten Kolaka ini.

Kegiatan ini, kata Safei, dapat memberikan motivasi kepada masyarakat dalam membudayakan tanaman kedelei untuk memenuhi kebutuhan dasar yang bersumber dari produk dalam negeri.

"Tanaman kedelei merupakn sumber protein nabati yang tinggi diharapkan mampu mempertahankan ketahanan pangan nasional dan juga sangat menunjang stabilitas ketahanan nasional," ujarnya.

Safei mengatakan, Kolaka merupakan salah satu daerah penghasil kedelei di Sultra dan pada tahun 2013 memiliki luas lahan pertanian tanaman kedelai sekitar 643 hektare dan luas panen sekitar 509 hektare, sementara hasil panen sekitar 2,09 ton per hektare.

Safei menjelaskan, produksi kedelai tahun 2013 mencapai 1.063 ton. Pada tahun 2014 dengan pengembangan tanaman melalui gerakan tanam kedelai seluas 1.000 hektare diperkirakan menghasilkan 1.400 ton tahun ini.

"Kolaka masih bisa berkontribusi besar terhadap produksi kedelain tahun 2014 dengan produksi sekitar 2.900 ton, oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan perluasan lahan dan peningkatan produktivitas dengan memanfattkan lahan sawah saat masa transisi musim tanam padi," ujarnya seraya menambahkan, selain itu juga dapat dimanfaatkan lahan sawah yang curah hujannya kurang untuk penanaman padi.

Pemerintah Kabupaten Kolaka juga, kata Safei, akan melakukan pembinaan kepada petani kedelei serta pemberian bibit dengan benih unggul yang bersertifikasi, sehingga produksi meningkat dan hasilnya berkualitas.

"Respon petani pada tanaman kedelai sebenarnya sangat tinggi, hanya karena saat ini kelangkaan pupuk masih sering terjadi, sehingga menyulitkan petani melakukan intensifikasi untuk meningkatkan produktifitas usaha pertanian ini," ujar Safei.

Pewarta : Oleh: Darwis Sarkani
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024