Andoolo (Antara News) - Kementrian Pemuda dan Olahraga menyatakan prihatin melihat kondisi dan fasilitas organisasi kemasyarakatan pemuda yang ada di Kabupaten Konawe Selatan.
Keprihatinan disampikan Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana Kemenpora Ramauli MM saat melakukan peninjauan di Andoolo, Sabtu.
Dia meyanyangkan sekretariat organisasi tidak berfungsi dalam rangka menjalankan roda organisasi karena tidak didukung sarana yang memadai.
Kantor KNPI misalnya yang terletak di Desa Sanggi-Sanggi Kecamatan Palangga saat dikunjungi tak satupun fasilitas pendukung, misalnya komputer, ATK, papan nama struktur organisasi dan kelengkapan lainnya.
Begitu juga dengan sekretariat Kwarcab yang terletak di kompleks Sarana Olahraga Konawe Selatan, hanya papan sekretariat yang ditemukan, selain itu ruangannya kosong dari sarana dan prasarananya.
"Kementrian Pemuda dan Olahraga melakukan peninjauan beberapa sekretariat KNPI, Kwarda, Kwarcab yang ada di Sulawesi Tenggara. Maksudnya adalah untuk melakukan pendataan," kata Ramauli saat tatap muka dengan Plt Sekda Konsel Rustam Silondae, Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga, Masruddin, M.Si, Sekrtaris KNPI Konsel Sutamin Rembasa..
Organisasi Kepemudaan dan Pramuka hanya memiliki kantor, tetapi tidak ada sarana dan prasaran pendukung lainnya.
Menurut ibu setenga baya itu, hasil pendataan yang dihimpun, di Konawe Selatan agak lumayan, kantornya ada dan pengurusnya ada.
Berbeda dengan di Kota Kendari, Kolaka Timur dan Konawe. Kantornya masih pinjam dan pengurusnya juga tidak jelas.
"Kami dari kementrian akan melakukan pendataan, sekaligus menginventarisi fasilitas apa yang akan dibantukan untuk sekretariat kepemudaan dan Kwarcab Pramuka. Sarana dan prasarananya akan dibantu dalam bentuk barang, bukan bantuan dana," katanya.
Plt Sekda Konsel Rustam Silondae mengatakan, kedatangan tim dari Kementrian Pemuda dan Olahraga momentum yang paling baik.
"Semoga dengan kehadiran dari kementrian dapat menginvetarisir sarana yang tepat untuk dibantusehingga fungsi lembaga atau organisasi dapat berjalan sesuai dengan AD-ART," kata Rustam.
Dalam kesempatan itu Mantan Kepala Badan Kesbang dan Linmas mengaku, proposal dari Konawe Selatan terkait permintaan bantuan dari Kementrian Pemuda dan Olahraga RI sudah beberapa kali dilayangkan, bahkan diantar langsung di Kementrian.
Keprihatinan disampikan Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana Kemenpora Ramauli MM saat melakukan peninjauan di Andoolo, Sabtu.
Dia meyanyangkan sekretariat organisasi tidak berfungsi dalam rangka menjalankan roda organisasi karena tidak didukung sarana yang memadai.
Kantor KNPI misalnya yang terletak di Desa Sanggi-Sanggi Kecamatan Palangga saat dikunjungi tak satupun fasilitas pendukung, misalnya komputer, ATK, papan nama struktur organisasi dan kelengkapan lainnya.
Begitu juga dengan sekretariat Kwarcab yang terletak di kompleks Sarana Olahraga Konawe Selatan, hanya papan sekretariat yang ditemukan, selain itu ruangannya kosong dari sarana dan prasarananya.
"Kementrian Pemuda dan Olahraga melakukan peninjauan beberapa sekretariat KNPI, Kwarda, Kwarcab yang ada di Sulawesi Tenggara. Maksudnya adalah untuk melakukan pendataan," kata Ramauli saat tatap muka dengan Plt Sekda Konsel Rustam Silondae, Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga, Masruddin, M.Si, Sekrtaris KNPI Konsel Sutamin Rembasa..
Organisasi Kepemudaan dan Pramuka hanya memiliki kantor, tetapi tidak ada sarana dan prasaran pendukung lainnya.
Menurut ibu setenga baya itu, hasil pendataan yang dihimpun, di Konawe Selatan agak lumayan, kantornya ada dan pengurusnya ada.
Berbeda dengan di Kota Kendari, Kolaka Timur dan Konawe. Kantornya masih pinjam dan pengurusnya juga tidak jelas.
"Kami dari kementrian akan melakukan pendataan, sekaligus menginventarisi fasilitas apa yang akan dibantukan untuk sekretariat kepemudaan dan Kwarcab Pramuka. Sarana dan prasarananya akan dibantu dalam bentuk barang, bukan bantuan dana," katanya.
Plt Sekda Konsel Rustam Silondae mengatakan, kedatangan tim dari Kementrian Pemuda dan Olahraga momentum yang paling baik.
"Semoga dengan kehadiran dari kementrian dapat menginvetarisir sarana yang tepat untuk dibantusehingga fungsi lembaga atau organisasi dapat berjalan sesuai dengan AD-ART," kata Rustam.
Dalam kesempatan itu Mantan Kepala Badan Kesbang dan Linmas mengaku, proposal dari Konawe Selatan terkait permintaan bantuan dari Kementrian Pemuda dan Olahraga RI sudah beberapa kali dilayangkan, bahkan diantar langsung di Kementrian.