Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggencarkan program pemanfaatan pekarangan warga untuk tanaman bermanfaat seperti sayur sayuran.
Wakil Wali kota Kendari, Musadar Mapasomba, di Kendari, Rabu, mengatakan program itu sebagai salah satu upaya memperkuat ketahanan pangan di Kendari.
"Program ini sudah dilaksanakan diseluruh kelurahan yang ada di Kendari, dengan berbagai pola seperti menamam langsung di pekarangan atau menggunakan pot atau polibeg," ujar Musadar.
Disebutkan, berbagai tanaman yang ditanam warga di pekarangan tersebut seperti terong, cabai, kangkung, bayam, tomat dan jenis sayur lainnya.
"Ada juga yang menanam jenis sumber pangan seperti singkong yang merupakan bahan baku dari pangan Kasuami dan Kabuto kemudian jagung yang merupakan bahan baku dari pangan kambose. Hal ini bisa mendukung penganekaragaman konsumsi bagi warga," katanya.
Pemerintah Kota Kendari kata Musadar, senantiasa memberikan pembinaan kepada warga untuk mendukung program pemanfaatan pekarangan tersebut, termasuk menyediakan atau memberikan bibit kepada warga.
Dijelaskan, di pekarangan bisa dikembangkan sayur organik mengingat lahan pertanian di kota Kendari tidak seluas dengan kabupaten lain yang ada di Sultra.
"Dengan program ini dan perhatian yang kami berikan kepada warga, maka tidak ada alasan untuk tidak menamam meskipun dalam kondisi pekarangan yang sempit," katanya.
Wakil Wali kota Kendari, Musadar Mapasomba, di Kendari, Rabu, mengatakan program itu sebagai salah satu upaya memperkuat ketahanan pangan di Kendari.
"Program ini sudah dilaksanakan diseluruh kelurahan yang ada di Kendari, dengan berbagai pola seperti menamam langsung di pekarangan atau menggunakan pot atau polibeg," ujar Musadar.
Disebutkan, berbagai tanaman yang ditanam warga di pekarangan tersebut seperti terong, cabai, kangkung, bayam, tomat dan jenis sayur lainnya.
"Ada juga yang menanam jenis sumber pangan seperti singkong yang merupakan bahan baku dari pangan Kasuami dan Kabuto kemudian jagung yang merupakan bahan baku dari pangan kambose. Hal ini bisa mendukung penganekaragaman konsumsi bagi warga," katanya.
Pemerintah Kota Kendari kata Musadar, senantiasa memberikan pembinaan kepada warga untuk mendukung program pemanfaatan pekarangan tersebut, termasuk menyediakan atau memberikan bibit kepada warga.
Dijelaskan, di pekarangan bisa dikembangkan sayur organik mengingat lahan pertanian di kota Kendari tidak seluas dengan kabupaten lain yang ada di Sultra.
"Dengan program ini dan perhatian yang kami berikan kepada warga, maka tidak ada alasan untuk tidak menamam meskipun dalam kondisi pekarangan yang sempit," katanya.