Jakarta (Antara News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) mengatakan pemerintah memiliki pekerjaan rumah yang besar dalam menyejahterkan para penyuluh pertanian, perikanan, dan kehutananan.

        "Kesejahteraan penyuluh belum menjadi perhatian pemerintah dan ini merupakan PR pemerintah masa sekarang dan selanjutnya. Sementara itu, jabatan saya tinggal 1,5 bulan lagi," kata CT di Jakarta, Selasa.

        Menurut dia, pemerintahan periode berikutnya harus lebih memperhatikan nasib para penyuluh pertanian. Karena secara langsung dan tidak langsung mereka memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas pertanian, terutama untuk produktivitas panen.

        Untuk jumlah penyuluh pertanian di Indonesia sendiri masih kurang dan tidak sebanding dengan jumlah desa atau kelurahan di Indonesia.

        Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono mengatakan Indonesia masih membutuhkan tambahan 27.269 penyuluh pertanian yang siap ditempatkan di berbagai pelosok negeri.

        "Jumlah penyuluh pertanian saat ini belum memenuhi kebutuhan yang ada," kata Suswono.

        Dia mengatakan saat ini jumlah penyuluh pertanian di Indonesia hanya 47.955 orang yang terdiri dari 27.476 orang penyuluh PNS dan 20.479 Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP). Jumlah itu belum sebanding dengan jumlah desa/kelurahan yang ada di Indonesia yang berjumlah sekitar 75.224.

        "Kondisi ini kurang sejalan dengan Undang Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani yang membutuhkan sekurang-kurangnya satu penyuluh untuk setiap desa. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan tambahan 27.269 penyuluh pertanian," kata Mentan.

        Selain itu, kata dia, jumlah profesionalitas penyuluh juga belum memenuhi kebutuhan yang ada. Tuntutan terhadap kemampuan profesionalitas penyuluh pertanian oleh petani semakin tinggi.

Pewarta : Oleh Anom Prihantoro
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024