Nusa Dua (Antara News) - Forum Media Global menghasilkan "Bali Road Map" sebagai landasan bagi media untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan termasuk pengakuan kebebasan pers pasca-2015.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring di Nusa Dua, Bali, Kamis, menyatakan bahwa media diharapkan mampu memelihara perdamaian, kesejahteraan, dan harmonisasi.
"Saya percaya bahwa peran media yang baru saja kami diskusikan dalam Forum Media Global bisa memelihara dan memimpin menuju masyarakat yang beradab untuk mencapai perdamaian, kesejahteraan, dan harmoni," katanya saat menutup Forum Media Global di Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Dalam "Bali Road Map" yang disepakati oleh forum media dari berbagai negara itu, berisikan sejumlah hal penting yang ditujukan kepada pemerintah, Badan PBB Bidang Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan atau UNESCO, dan media.
Kepada institusi pemerintah, acuan yang disepakati tersebut mengusulkan setidaknya 15 usulan di antaranya untuk menghargai kebebasan berekspresi termasuk kebebasan pers termasuk hak untuk mendapatkan informasi sebagai hal yang fundamental yang dimungkinkan menjadi bagian dalam agenda pembangunan pasca-2015.
Selain itu juga untuk meninjau kembali batasan hukum termasuk kriminalisasi terhadap konten media dan mempertimbangkan kasus pemenjaraan terhadap jurnalis yang menggunakan standar internasional dan hak asasi manusia.
Kepada media termasuk wartawan dan pemilik media, peta jalan itu mengusulkan sediktinya sembilan poin di antaranya untuk menghargai profesionalitas dan menjunjung etika standar jurnalistik, menyediakan informasi pembangunan yang relevan, pemberdayaan wartawan, mendukung keselamatan kerja wartawan hingga kebijakan kesetaraan jender.
Sedangkan kepada UNESCO dan komunitas internasional lainnya, "Bali Road Map" itu mengusulkan sejumlah ususlan di antaranya mendorong pencantuman kebebasan berekspresi termasuk kebebasan pers di dalam mencari dan mendapatkan informasi di dalam tujuan pembangunan berkelanjutan.
Selain itu juga mendukung kesetaraan jender, mendukung profesionalitas jurnalistik dan mengawal keselamatan wartawan.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring di Nusa Dua, Bali, Kamis, menyatakan bahwa media diharapkan mampu memelihara perdamaian, kesejahteraan, dan harmonisasi.
"Saya percaya bahwa peran media yang baru saja kami diskusikan dalam Forum Media Global bisa memelihara dan memimpin menuju masyarakat yang beradab untuk mencapai perdamaian, kesejahteraan, dan harmoni," katanya saat menutup Forum Media Global di Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Dalam "Bali Road Map" yang disepakati oleh forum media dari berbagai negara itu, berisikan sejumlah hal penting yang ditujukan kepada pemerintah, Badan PBB Bidang Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan atau UNESCO, dan media.
Kepada institusi pemerintah, acuan yang disepakati tersebut mengusulkan setidaknya 15 usulan di antaranya untuk menghargai kebebasan berekspresi termasuk kebebasan pers termasuk hak untuk mendapatkan informasi sebagai hal yang fundamental yang dimungkinkan menjadi bagian dalam agenda pembangunan pasca-2015.
Selain itu juga untuk meninjau kembali batasan hukum termasuk kriminalisasi terhadap konten media dan mempertimbangkan kasus pemenjaraan terhadap jurnalis yang menggunakan standar internasional dan hak asasi manusia.
Kepada media termasuk wartawan dan pemilik media, peta jalan itu mengusulkan sediktinya sembilan poin di antaranya untuk menghargai profesionalitas dan menjunjung etika standar jurnalistik, menyediakan informasi pembangunan yang relevan, pemberdayaan wartawan, mendukung keselamatan kerja wartawan hingga kebijakan kesetaraan jender.
Sedangkan kepada UNESCO dan komunitas internasional lainnya, "Bali Road Map" itu mengusulkan sejumlah ususlan di antaranya mendorong pencantuman kebebasan berekspresi termasuk kebebasan pers di dalam mencari dan mendapatkan informasi di dalam tujuan pembangunan berkelanjutan.
Selain itu juga mendukung kesetaraan jender, mendukung profesionalitas jurnalistik dan mengawal keselamatan wartawan.