Kendari (Antara News) - Pelantikan tiga penjabat bupati pada daerah otonomi baru (DOB) di Sulawesi Tenggara (sultra) sudah dilakukan sebelum tanggal 20 oktober 2014.
Kepala Biro Pemerintahan setda Provinsi sultra, Drs Muh Zayat Kaimoeddin, MSi di Kendari, Kamis mengatakan, berdasarkan arahan Kemendagri bahwa bila pelantikan dilakukan di atas tanggal 20 oktober maka proses pelantikan penjabat bupati dipastikan akan molor hingga pada tahun 2015.
"Sebab di atas tanggal tersebut, agenda nasional seperti pelantikan anggaota DPR dan DPD RI, Presiden dan kabinet menterinya sudah padat-padatnya hingga akhir tahun," ujaranya.
Tiga daerah pemekaran baru yang di sudah disahkan DPR RI sejak Juni 2014 itu adalah kabupaten Muna Barat dengan induk kabupaten Muna, Kabupaten Buton Selatan dan Buton Tengah dengan induk Kabupaten Buton.
Menurut Zayat, pelantikan tiga penjabat bupati di tiga daerah pemekaran itu diperkirakan akan dihadiri Mendagri atau pejabat eselon satu Kemendagri, sebab di bulan itu sisa tiga dari 14 DOB yang belum melakukan pelantikan penjabata bupati.
Terkait nama-nama yang akan diusulkan untuk menjadi penjabat bupati, mantan Kepala Biro Organisasi dan Tatakelola Pemerintahan (Ortala) setda provinsi itu mengatakan itu wewenang gubernur.
"Kalau soal nama-nama yang akan diusul, hak otoritas gubernur," ujaranya seraya menambahkan bahwa gubernur Nur Alam sudah beberapa kali mengeluarkan statement bahwa semua pejabat eselon II-A yang jumlahnya 54 orang punya peluang yang sama untuk menduduki jabatan tersebut.
Hanya saja, lanjut Zayat, dari semua pejabat eselon II termasuk di kabupaten induk tersebut, yang diusulkan gubernur ke Mendagri hanya sembilan orang untuk tiga kabupaten atau setiap kaabupaten tiga orang nama.
Terkait siapa diantaranya sembilan nama yang nantinya akan diusul tersebuit, Zayat enggan menyebut, namun dari kacamata masyarakat bahkan dikalangan birokrasi di Sultra telah ramai menyebut beberapa nama yang mempunyai peluang untuk jadi penjabat bupati.
Dari sembilan nama tersebut dan nama Kasat Pol-PP Sultra Laode M Rajiun Tumada, Saemu Alwi (Asisten III), Bahrun (Kepala badan Riset) dan LM Yusuf (kepala BNN) untuk menduduki Penjabat Bupati Muna Barat.
Sementara calon penjabat di Buton Selatan ada nama Laode Mustari (Karo Kesra), Syarifudin Safaa (Asisten I) dan penjabat di Buton Tengah ada H.Nasruan (Sekwan DPRD Sultra) dan beberapa nama pejabat di Kabupaten Buton dan Kota Baubau yang juga masih menduduki eselon II/B.
Kepala Biro Pemerintahan setda Provinsi sultra, Drs Muh Zayat Kaimoeddin, MSi di Kendari, Kamis mengatakan, berdasarkan arahan Kemendagri bahwa bila pelantikan dilakukan di atas tanggal 20 oktober maka proses pelantikan penjabat bupati dipastikan akan molor hingga pada tahun 2015.
"Sebab di atas tanggal tersebut, agenda nasional seperti pelantikan anggaota DPR dan DPD RI, Presiden dan kabinet menterinya sudah padat-padatnya hingga akhir tahun," ujaranya.
Tiga daerah pemekaran baru yang di sudah disahkan DPR RI sejak Juni 2014 itu adalah kabupaten Muna Barat dengan induk kabupaten Muna, Kabupaten Buton Selatan dan Buton Tengah dengan induk Kabupaten Buton.
Menurut Zayat, pelantikan tiga penjabat bupati di tiga daerah pemekaran itu diperkirakan akan dihadiri Mendagri atau pejabat eselon satu Kemendagri, sebab di bulan itu sisa tiga dari 14 DOB yang belum melakukan pelantikan penjabata bupati.
Terkait nama-nama yang akan diusulkan untuk menjadi penjabat bupati, mantan Kepala Biro Organisasi dan Tatakelola Pemerintahan (Ortala) setda provinsi itu mengatakan itu wewenang gubernur.
"Kalau soal nama-nama yang akan diusul, hak otoritas gubernur," ujaranya seraya menambahkan bahwa gubernur Nur Alam sudah beberapa kali mengeluarkan statement bahwa semua pejabat eselon II-A yang jumlahnya 54 orang punya peluang yang sama untuk menduduki jabatan tersebut.
Hanya saja, lanjut Zayat, dari semua pejabat eselon II termasuk di kabupaten induk tersebut, yang diusulkan gubernur ke Mendagri hanya sembilan orang untuk tiga kabupaten atau setiap kaabupaten tiga orang nama.
Terkait siapa diantaranya sembilan nama yang nantinya akan diusul tersebuit, Zayat enggan menyebut, namun dari kacamata masyarakat bahkan dikalangan birokrasi di Sultra telah ramai menyebut beberapa nama yang mempunyai peluang untuk jadi penjabat bupati.
Dari sembilan nama tersebut dan nama Kasat Pol-PP Sultra Laode M Rajiun Tumada, Saemu Alwi (Asisten III), Bahrun (Kepala badan Riset) dan LM Yusuf (kepala BNN) untuk menduduki Penjabat Bupati Muna Barat.
Sementara calon penjabat di Buton Selatan ada nama Laode Mustari (Karo Kesra), Syarifudin Safaa (Asisten I) dan penjabat di Buton Tengah ada H.Nasruan (Sekwan DPRD Sultra) dan beberapa nama pejabat di Kabupaten Buton dan Kota Baubau yang juga masih menduduki eselon II/B.