Andoolo  (Antara News) - Ratusan hektare sawah di Kelurahan Potoro, Kabupaten Konawe Selatan, gagal panen karena bencana alam kekeringan yang melanda daerah tersebut.

"Sawah kami sudah tidak bisa lagi ditanami padi karena kekeringan pasca bendungan jebol," kata Ogi (37) petani sawah Kelurahan Potoro di Andoolo, Kamis.

Beberapa waktu lalu, areal persawahan masih dapat diairi dengan cara memompa air dari sungai namun menghabiskan biayanya sangat mahal, sehingga diputuskan untuk tidak mengolah lagi, kata Ogi.

Bendungan Potoro yang jebol akibat banjir besar beberapa waktu lalu belum mendapat perhatian dari pemerintah sehingga ratusan hektar areal persawahan tidak dapat terairi.

Areal persawahan yang menjadi lahan andalan petani tersebut terlantar dan dibiarkan mengering. Petani berharap, pemerintah untuk segera memberikan perhatian, sehingga ratusan hektare sawah dapat diolah.

Menurutnya, Pemerintah melalui Dinas PU dan Tata Ruang telah beberapa kali meninjau dan menjanjikan untuk membangun bendungan yang sudah jebol. Namun janji tersebut sudah dua tahun, belum juga direalisasikan.

"Ini yang kami pertanyakan, kenapa areal persawahan tidak ada perhatian. Pak Kepala Bidang Pengairan Pak Masruk (Alm) sudah pernah datang, terus disusul kabid pengairan saat ini pak Syamsul Alam beberapa waktu lalu, tetapi juga belum ada realisasi hingga akan berakhir tahun," katanya.

Begitu juga dengan Musir, mengakui jika areal sawahnya tidak dapat diolah untuk ditanami padi karena tidak ada sumber air yang dapat mengairi areal persawahannya.

"Untuk musim ini, areal sawah kami ditanami kedelai. Tetapi kami berharap Pemerintah melalui Dinas PU untuk segera membangun bendungan baru untuk mengairi persawahan petani," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Konawe Selatan Saala, ST, MT mengatakan, untuk pembangunan bendungan Potoro di Kelurahan Potoro sudah akan dibangun pada tahun ini, bahkan proses tendernya sudah dilakukan, tinggal menunggu pemenangnya.

"Ia benar, jika areal persawahan petani di Kelurahan Potoro dalam beberapa tahun terakhir belum bisa diari, karena bendungannya jebol tahun 2012 lalu," kata Saala.

Tahun ini Pemerintah sudah mengalokasikan anggarannya untuk dibangun bendungan dan sudah proses tender yang tidak lama lagi diumumkan pemenangnya.

Mantan Kepala Bagian Pembangunan Setda Konawe Selatan itu berharap, masyarakat Kelurahan Potoro untuk bersabar karena membangun itu tidak langsung kerja, tetapi melalui proses.

Pemerintah tetap memberikan perhatian, khususnya soal lahan persawahan petani untuk dibangunkan sarana dan prasarananya.

"Diminta kepada warga Potoro agar tidak lagi melakukan pengolahan pasir di Sungai Anggotawe sehingga tidak terjadi longsor. Insyah Allah tahun ini, bendungan akan dituntaskan, sehingga tahun tanam 2015, petani sudah dapat menanami areal persawahannya," kata Saala.

Pewarta : oleh Sarjono
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024