Washington (Antara/Reuters) - Pada 2013, Eliot Higgins menggunakan rekaman video yang diposting di Internet dari Suriah untuk melacak senjata dan mencari lokasi serangan di Ibu Kota Suriah, Damaskus, dari satu komputer di Midlands, Inggris.

        Tahun ini, pegiat dan blogger Inggris tersebut menggunakan teknik yang sama untuk menyelidiki rudal di Ukraina, yang diduga telah menjatuhkan Pesawat MH17.

        Saat konflik berkecamuk di Timur Tengah dan Ukraina, jumlah gambar yang disiarkan di media sosial meningkat berkali-kali, sehingga memberi para pemantau yang terpisah separuh dunia pemandangan yang tak pernah ada sebelumnya mengenai peristiwa di lapangan.

        Rekaman dan gambar telah membantu pegiat dan ahli mengidentifikasi apa yang mereka katakan sebagai pesawat Iran di Irak, senjata asing --termasuk roket buatan AS-- di Suriah dan pembunuhan mulai dari Jalur Gaza sampai Nigeria.

        Pekan lalu, Farah Baker --yang berusia 16 tahun-- menarik liputan media di seluruh dunia setelah ia menyiarkan serangan bom di dekat rumahnya di Jalur Gaza secara langsung di Twitter.

        Lembaga intelijen, perusahaan keamanan dan kelompok hak asasi manusia, semuanya, memperlihatkan minat mereka, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.

        Setelah Pesawat MH17 milik Malaysia Airlines meledak di udara di Ukraian Timur pada Juli. Rekaman video dan gambar mengenai dugaan peluncur rudal permukaan-ke-udara SA-11 buatan Rusia segera diidentifikasi.

        Dengan menggunakan Google Streetview, Higgins dan rekannya mengatakan mereka mengamati setiap gambar di sepanjang jalan antara Donetsk --kubu kaum separatis yang berbicara Bahasa RUsia-- dan kota kecil perbatasan, Lugansk.

        Pada saat yang sama, banyak orang lain diberitakan menemukan lokasi beberapa bagian pecahan Pesawat Boeing 777 tersebut jauh sebelum para penyelidik internasional bisa sampai ke lokasi itu.

        "Volume informasi di media sosial meningkat dari waktu ke waktu," kata Higgins kepada Reuters. "Di UKraina, lebih banyak lagi tersedia dibandingkan yang telah kami saksikan di tempat lain. Media sosial mempermudah untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi."

        Masalah dengan media sosial ialah apa yang dilaporkan tidak selalu akurat.

        Namun, para ahli mengatakan meskipun sangat mungkin untuk memalsukan satu rekaman video secara meyakinkan, memalsukan sangat banyak rekaman dari berbagai lokasi dan dengan menggunakan alat yang berbeda akan jauh sangat sulit.

        Peralatan seperti Google Streetview juga berarti banyak lokasi kadang-kala dapat diabsahkan secara terpisah di Internet. Pada kasus lain, pegiat lokal telah bisa mengunjungi lokasi itu secara langsung untuk memeriksa perincian.

        Moskow dan kaum separatis yang berbahasa Rusia di Ukraina membantah keterlibatan mereka dalam serangan tersebut dan telah menuding pasukan pemerintah Ukraina. Washington dan sekutunya menyatakan mereka yakin peluncur rudal itu berasal dari Rusia dan kaum separatis mungkin menembak pesawat tersebut karena keliru.

        Pemerintah AS dilaporkan sangat mengandalkan media sosial dalam membuat kasusnya bahwa baterei rudal yang dipasok Rusia bertanggung jawab atas kecelakaan itu, yang menewaskan 298 orang.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024