Gorontalo (Antara News) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menjamin jagung yang diekspor ke Filipina adalah hasil panen dari petani lokal.

          Ekspor jagung tersebut sebanyak 2.000 ton dengan nilai transaksi 633 ribu dolar AS atau setara dengan Rp7,279 miliar.

          "Ini murni merupakan hasil petani Gorontalo, bukan jagung yang didatangkan dari luar Gorontalo. Saya optimis jumlah ekspor akan bertambah setiap tahun," katanya, Rabu.

          Rusli mengatakan  pada 2014 pihaknya menargetkan produksi jagung di Gorontalo  sebesar 750 ribu ton. Target itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 680 ribu ton.

          Menurutnya target tersebut bukan hal yang sulit dicapai mengingat pihaknya tetap konsisten untuk mengembangkan pertanian jagung di daerah itu.

          Selain itu kata dia, pihaknya mengalokasikan anggaran yang cukup besar dari APBD tahun 2014, untuk pengadaan bibit jagung hibrida yang diberikan kepada petani.

          "Tahun ini kami memberikan sebanyak 150 ribu ton bibit jagung untuk para petani yang kurang mampu," jelasnya.

          Gubernur menambahkan, hasil panen dari musim tanam tahun 2014 ini sanga memuaskan, karena ada petani yang bisa panen 8 ton per hektare.

          "Keberhasilan ini tentunya tidak lepas dari peran Pemprov Gorontalo yang telah menyalurkan subsidi bibit, alsintan, dan pupuk, serta pendampingan dari tenaga penyuluh pertanian," tambahnya.

          Gubernur juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para bupati se Provinsi Gorontalo yang terus mendorong peningkatan produksi jagung Gorontalo.

Pewarta : Oleh Debby Hariyanti Mano
Editor :
Copyright © ANTARA 2024