Kolaka (Antara News) - Menjelang hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia ke-69 pedagang hiasan merah putih mulai menjamur di beberapa ruas jalan di Kabupaten Kolaka.
Daeng Gassing salah seorang pedagang pernak-pernik hiasan Hut yang berjualan di Kolaka, Senin mengatakan keuntungan yang bisa diraih dengan menjual pernak-pernik HUT RI bisa mencapai Rp5 juta rupiah.
"Kalau modalnya memang tidak seberapa besar namun keuntungannya bisa menca;pai jutaan rupiah," katanya.
Konsumen yang melakukan pembelian pernak-pernik itu kata dia banyak yang berasal dari perkantoran dan instansi vertikal serta warga masyarakat lainnya yang akan memeriahkan HUT RI.
"Kami juga biasanya menerima pesanan dari instansi sehingga kadang melakukan pesanan barang dari Makassar," ungkapnya.
Hasil pantauan dibeberapa sudut jalan ruas jalan protokol khususnya di arela perkantoran pemda Kolaka nampak berjejer penjual pernik-pernik HUT RI yang menggunakan trotoal jalan sebagai tempat berjualan,harga yang dijualpun bervariasi mulai dari harga Rp10 ribu hingga Rp35 ribu.
"Kalau umbul-umbul kita menjualnya berkisar Rp35 ribu perbuah begitu juga dengan pernak-pernik bendera merah putih yang dijual seharga Rp10 ribu perbuah," jelas Daeng Gassing.
Begitu juga di Kota Kendari, penjualan umbul-umbul dan bendera merah putih sejak bulan puasa Ramadhan sudah ramai menghiasi sejumlah sudut jalan protokol.
Para pedagang pernak-pernik HUT RI itu mengaku datang dari luar daerah seperti Sulawesi Selatan dan pulau Jawa dengan jumlah besar dan mereka menyebar kebeberapa kabupaten di sultra.
Harga umbul-umbul dan bendera merah putih bervariasi mulai dari Rp75.000 perlembar hingga ada yang mencapai Rp500.000 perlembar.
Daeng Gassing salah seorang pedagang pernak-pernik hiasan Hut yang berjualan di Kolaka, Senin mengatakan keuntungan yang bisa diraih dengan menjual pernak-pernik HUT RI bisa mencapai Rp5 juta rupiah.
"Kalau modalnya memang tidak seberapa besar namun keuntungannya bisa menca;pai jutaan rupiah," katanya.
Konsumen yang melakukan pembelian pernak-pernik itu kata dia banyak yang berasal dari perkantoran dan instansi vertikal serta warga masyarakat lainnya yang akan memeriahkan HUT RI.
"Kami juga biasanya menerima pesanan dari instansi sehingga kadang melakukan pesanan barang dari Makassar," ungkapnya.
Hasil pantauan dibeberapa sudut jalan ruas jalan protokol khususnya di arela perkantoran pemda Kolaka nampak berjejer penjual pernik-pernik HUT RI yang menggunakan trotoal jalan sebagai tempat berjualan,harga yang dijualpun bervariasi mulai dari harga Rp10 ribu hingga Rp35 ribu.
"Kalau umbul-umbul kita menjualnya berkisar Rp35 ribu perbuah begitu juga dengan pernak-pernik bendera merah putih yang dijual seharga Rp10 ribu perbuah," jelas Daeng Gassing.
Begitu juga di Kota Kendari, penjualan umbul-umbul dan bendera merah putih sejak bulan puasa Ramadhan sudah ramai menghiasi sejumlah sudut jalan protokol.
Para pedagang pernak-pernik HUT RI itu mengaku datang dari luar daerah seperti Sulawesi Selatan dan pulau Jawa dengan jumlah besar dan mereka menyebar kebeberapa kabupaten di sultra.
Harga umbul-umbul dan bendera merah putih bervariasi mulai dari Rp75.000 perlembar hingga ada yang mencapai Rp500.000 perlembar.