Kendari   (Antara News) - Pusat perbelanjaan dan toko pakaian di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersaing mengkampanyekan diskon (potongan harga) untuk menarik pembeli.

Pantauan di Kendari, Kamis malam, sejumlah toko penjual pakaian memasang sepanduk atau pamflet bertulisan diskon mulai dari 20 persen hingga 50 persen untuk merangsang minat pembeli.

Bahkan ada yang memberikan diskon hingga 70 persen sehingga mengundang pertanyaan bagi calon konsumen.

Calon pembeli tidak tertarik membeli barang berupa pakaian dan sepatu yang menawarkan diskon hingga 70 persen karena terkesan tidak wajar.

"Pembeli berharap ada diskon setiap belanja tetapi harus rasional. Kalau diskon tertulis 70 persen mau untung dari mana pedagang," kata Agusalim (49).

Agusalim mengaku tidak tertarik dengan pamflet bertuliskan diskon karena menurut kebiasaan pihak pedagang menaikkan harga dulu baru memberikan diskon, sehingga sebenarnya harganya tinggi.

Misalnya harga semula Rp285.000 lalu ditulis diskon 50 persen sehingga menjadi Rp142.000, padahal kalau dilihat ditoko lain harganya tidak sampai Rp140.000. Ini hanya akal-akalan, katanya.

Konsumen di Kota Kendari bahkan dari luar kota memadati pusat perbelanjaan dan toko pakaian untuk persiapan menghadapi Idul Fitri 1435 Hijriah yang tinggal beberapa hari lagi.

Surdayat (37) warga dari Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan mengatakan, bersama teman-temannya datang dari kampung untuk berbelanja pakaian lebaran.

Beberapa pusat perbelanjaan, khususnya toko-toko pakaian mulai ramai dikunjungi sejak pagi dan lebih ramai setelah berbuka puasa.

Sejumlah toko yang ramai dikunjungi calon pembeli adalah Barata, Mall Mandonga, Lippo Plaza, Matahari Brylian Plaza, Istimewa Mode dan Felicia.

Sedangkan toko sepatu yang diminati adalah Toko Paris di Jl Saranani, Toko Bata, Loris dan Saga Anduonohu.

Toko-toko tersebut ramai dikunjungi selain dekat juga harganya tidak terlalu tinggi bahkan ada sejumlah pakaian dijual murah.

"Harga sepatu dan pakaian pada beberapa toko cukup mahal tetapi kualitasnya terjamin. Kami tidak mau harga murah tetapi tiruan," kata Lamang (25).

Puluhan toko lainnya juga tetap dikunjungi namun tidak terlalu ramai, bahkan nampak sejumlah calon pembeli masuk ke toko hanya untuk membandingkan harga kemudian keluar lagi.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024