Jakarta (Antara News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan zakat penghasilan dan zakat fitrah secara langsung kepada Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) saat menerima Pimpinan Baznas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu.
"Presiden menyerahkan zakat penghasilan sebesar Rp20.700.000 dan zakat fitrah Rp1 juta untuk 14 jiwa," kata Ketua Baznas Didin Hafidhuddin dalam konferensi pers seusai diterima Presiden Yudhoyono di Kantornya, Rabu.
Presiden Yudhoyono dalam pertemuan dengan Baznas tersebut mengatakan dirinya akan menyampaikan secara langsung kepada presiden terpilih yang akan mulai memerintah pada Oktober mendatang, guna mendukung secara nyata Baznas, yang memiliki peran penting di masyarakat.
Didin selaku Ketua Baznas mengapresiasi upaya Presiden Yudhoyono yang memberikan teladan bagi umat Islam di Indonesia. "Mudah-mudahan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT," kata Didin.
Baznas pada 2013 menerima zakat dari masyarakat sekitar Rp2,3 triliun, naik dibandingkan 2012 yang sebesar Rp2,1 triliun. Kenaikan zakat penghasilan menurut Didin Hafidhuddin rata-rata sebesar 14-15 persen per tahun.
Apalagi menurut Didin, dukungan pemerintah guna mendorong zakat juga dirasakan sangat membantu. Setelah disahkannya UU No 23/2011 tentang pengelolaan zakat, Presiden Yudhoyono menerbitkan Intruksi Presiden No 3/2013, guna meminta semua kementerin dan lembaga untuk bekerja sama dengan Baznas.
Ia berharap, bila Inpres tersebut nanti mulai diberlakukan pada Agustus 2014, maka penerimaan zakat fitrah akan dapat tumbuh lebih pesat menjadi Rp5 triliun per tahun.Pada 2014 ini pihaknya memperkirakan penerimaan zakat penghasilan Rp3 triliun.
Untuk penyaluran zakat,infaq dan sodaqoh, Didin mengatakan, pihaknya mendorong upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat bukan hanya memberi. Untuk tiu, salah satu upaya Baznas adalah zakat comunity development.
Zakat tersebut disalurkan ke desa-desa termiskin. Setidaknya 100 desa termiskin menerima penyaluran zakat. Sementara itu, rilis Baznas menyebutkan, jumlah penerima zakat mencapai 1,7 juta jiwa.
Didin menyakini zakat mampu mempercepat pembangunan kesejahteraan masyarakat.
"Presiden menyerahkan zakat penghasilan sebesar Rp20.700.000 dan zakat fitrah Rp1 juta untuk 14 jiwa," kata Ketua Baznas Didin Hafidhuddin dalam konferensi pers seusai diterima Presiden Yudhoyono di Kantornya, Rabu.
Presiden Yudhoyono dalam pertemuan dengan Baznas tersebut mengatakan dirinya akan menyampaikan secara langsung kepada presiden terpilih yang akan mulai memerintah pada Oktober mendatang, guna mendukung secara nyata Baznas, yang memiliki peran penting di masyarakat.
Didin selaku Ketua Baznas mengapresiasi upaya Presiden Yudhoyono yang memberikan teladan bagi umat Islam di Indonesia. "Mudah-mudahan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT," kata Didin.
Baznas pada 2013 menerima zakat dari masyarakat sekitar Rp2,3 triliun, naik dibandingkan 2012 yang sebesar Rp2,1 triliun. Kenaikan zakat penghasilan menurut Didin Hafidhuddin rata-rata sebesar 14-15 persen per tahun.
Apalagi menurut Didin, dukungan pemerintah guna mendorong zakat juga dirasakan sangat membantu. Setelah disahkannya UU No 23/2011 tentang pengelolaan zakat, Presiden Yudhoyono menerbitkan Intruksi Presiden No 3/2013, guna meminta semua kementerin dan lembaga untuk bekerja sama dengan Baznas.
Ia berharap, bila Inpres tersebut nanti mulai diberlakukan pada Agustus 2014, maka penerimaan zakat fitrah akan dapat tumbuh lebih pesat menjadi Rp5 triliun per tahun.Pada 2014 ini pihaknya memperkirakan penerimaan zakat penghasilan Rp3 triliun.
Untuk penyaluran zakat,infaq dan sodaqoh, Didin mengatakan, pihaknya mendorong upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat bukan hanya memberi. Untuk tiu, salah satu upaya Baznas adalah zakat comunity development.
Zakat tersebut disalurkan ke desa-desa termiskin. Setidaknya 100 desa termiskin menerima penyaluran zakat. Sementara itu, rilis Baznas menyebutkan, jumlah penerima zakat mencapai 1,7 juta jiwa.
Didin menyakini zakat mampu mempercepat pembangunan kesejahteraan masyarakat.