Ambon  (Antara News) - Pemerintah Kota Ambon, Maluku, menetapkan Jumat dan Sabtu sebagai Hari Berbudaya Daerah bagi siswa sekolah dasar  hingga sekolah menengah atas.

         "Mulai tahun ajaran baru 2014-2015 setiap Jumat dan Sabtu seluruh siswa laki-laki mengenakan baju cele, sedangkan siswa perempuan mengenakan baju kurung sebagai bentuk identitas budaya daerah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Benny Kainama di Ambon, Selasa.

         Menurut dia, pemakaian baju cele dan kurung akan diseragamkan di seluruh sekolah di Ambon sebagai upaya meningkatkan kecintaan siswa terhadap budaya daerah.

         Konsep ini, katanya akan diterapkan mulai 7 September 2014 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-439 Kota Ambon.

         Benny mengatakan, pelaksanaan kegiatan telah disosialisasikan kepada seluruh kepala sekolah, dewan guru dan Komite Sekolah.

         "Kami telah mengundang seluruh kepala sekolah, guru dan komite untuk mempersiapkan konsep ini. Konsep ini diharapkan tidak menjadi paksaan tetapi diterapkan bersama oleh pihak sekolah," ujarnya.

         Diakuinya, penggunaan baju daerah bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta serta sebagai identitas budaya pada siswa sekolah.

         "Selama ini siswa di Ambon hanya menggunakan baju daerah pada acara nasional dan adat, karena itu kami berupaya memperkenalkan budaya daerah sejak usia dini serta menumbuhkan kecintaan budaya," katanya.

         Penerapan baju cele dan kurung bagi siswa akan menggantikan baju batik yang selama ini digunakan siswa pada hari Jumat dan sabtu.

         "Identitas budaya ini harus kita kembangkan dan tunjukkan, karena jika tidak kita akan sulit bersaing dengan daerah lain di Indonesia," katanya
    Benny menambahkan, konsep ini merupakan penerapan kurikulum Bahasa Daerah dan kelompok muatan lokal di sekolah.

         "Kurikulum muatan lokal yang diterapkan di Ambon yakni satu hari menggunakan baju khas daerah, dan berbahasa daerah. Penerapan mulok tidak berarti siswa harus belajar mata pelajaran bahasa daerah," katanya.

Pewarta : Penina Mayaut
Editor :
Copyright © ANTARA 2024