Jayapura (Antara News) - Kodam XVII Cenderawasih akan membantu alat pendeteksi logam (metal detektor) untuk mengawasi perbatasan RI-Papua Nugini khususnya di Skouw.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua kepada Antara usai gelar pasukan TNI menjelang pemilu presiden di Jayapura, Rabu, mengatakan alat tersebut akan diserahkan ke Yonif 632 yang bertugas di perbatasan.
Untuk itu, kata Mayjen Zebua, pihaknya terlebih dahulu akan melatih anggota batalyon tersebut agar dapat menggunakan alat tersebut dengan baik.
Dengan bantuan tersebut diharapkan dapat mendetekti masuknya barang-barang yang mengandung logam seperti senjata dan amunisi.
"Metal detektor diharapkan dapat membantu mendetekti senpi beserta amunisi yang dilaporkan sering masuk melalui jalur legal yakni pintu masuk perbatasan," kata Pangdam Cenderawasih yang wilayahnya meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat itu.
Menurutnya, TNI bersama polisi berupaya bersama-sama mencegah masuknya senjata ke wilayah Papua khususnya ke daerah yang dianggap rawan kelompok bersenjata.
"Mudah-mudahan kami dapat mencegah masuknya senjata ilegal ke kelompok masyarakat karena bila itu terjadi akan sangat berbahaya," kata Mayjen Zebua.
Gelar pasukan yang diikuti sekitar 300 anggota TNI itu sekaligus dilakukan pengecekan peralatan tempur di lingkungan Kodam XVII Cenderawasih.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua kepada Antara usai gelar pasukan TNI menjelang pemilu presiden di Jayapura, Rabu, mengatakan alat tersebut akan diserahkan ke Yonif 632 yang bertugas di perbatasan.
Untuk itu, kata Mayjen Zebua, pihaknya terlebih dahulu akan melatih anggota batalyon tersebut agar dapat menggunakan alat tersebut dengan baik.
Dengan bantuan tersebut diharapkan dapat mendetekti masuknya barang-barang yang mengandung logam seperti senjata dan amunisi.
"Metal detektor diharapkan dapat membantu mendetekti senpi beserta amunisi yang dilaporkan sering masuk melalui jalur legal yakni pintu masuk perbatasan," kata Pangdam Cenderawasih yang wilayahnya meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat itu.
Menurutnya, TNI bersama polisi berupaya bersama-sama mencegah masuknya senjata ke wilayah Papua khususnya ke daerah yang dianggap rawan kelompok bersenjata.
"Mudah-mudahan kami dapat mencegah masuknya senjata ilegal ke kelompok masyarakat karena bila itu terjadi akan sangat berbahaya," kata Mayjen Zebua.
Gelar pasukan yang diikuti sekitar 300 anggota TNI itu sekaligus dilakukan pengecekan peralatan tempur di lingkungan Kodam XVII Cenderawasih.