Kendari  (Antara News)- DPRD Sulawesi Tenggara meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sultra segera turun ke sentra produksi untuk memastikan ketersedian komoditas itu untuk kebutuhan selama bulan puasa dan Idul Fitri 1435 hijriah.

"TPID Sultra harus terus melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok, baik di tingkat Kota/kabupaten di Sultra, apalagi saat ini akan memasuki bulan Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Sultra, Muhammad Poli di Kendari, Rabu.

Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, tim kerja TPID yang didalamnya dari kalangan birokrasi dibidang ekonomi dan kesejahteraan, untuk selalu mengirimkan laporan kepada gubernur dan pihak legislatif terkait ketersediaan sembako tingkat distributor dan konsumen di pasar-pasar.

Anggota TPID Sultra, Hj Siti Saleha yang juga Kadis Perindag Sultra mengatakan, pihaknya bersama instansi yang tergabung dalam TPID terus melakukan pantauan ketersediaan bahan pangan khususnya menjelang puasa Ramadhan hingga Idul Fitri.

"Ini sudah menjadi tugas kami, yakni melihat gejala apakah ada fluktuasi harga bahan pangan di lapangan," katanya.

Namun hingga saat ini, kata dia, walaupun diakuinya ada kecenderungan sebagian bahan pokok yang sudah naik, namun masih dalam batas yang wajar.

Ia mencontohkan, kenaikan harga telur ayam ras yang biasanya dari Rp35.000 per rak (30 biji) hingga naik menjadi Rp37.000-Rp40.000 per rak, dianggapnya masih dalam batas yang wajar dan konsumen pun tidak mengalami kepanikan.

"Yang kadang membuat panik para konsumen adalah, jika ada suatu jenis kebutuhan pokok harganya sudah naik dan barangnya sulit didapati. Namun hingga saat ini pemantauan tim, ketersediaan sembako masih cukup banyak di pasaran," ujaranya.

TPID Sultra, kata Saleha selalu melakukan pengkajian jika terjadi gejolak kenaikan harga, jangan sampai kenaikan itu disebabkan oleh jaringan distribusi barang yang tersendat.

"Oleh karena itu, kami senantiasa berkoordinasi dengan pihak terkait yang berhubungan dengan jaringan distribusi, seperti pihak pelabuhan laut dan pihak distributor," ujarnya.

Namun sejauh ini, belum ada gejala kenaikan harga yang signifikan ditataran pedagang atau pun distributor, kalau pun ada beberapa bahan pangan tertentu terjadi kenaikan, itu karena mekanisme pasar, tetapi belum pada tahapan yang mengkhawatirkan.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024