Manado (Antara News) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor ribuan ton minyak kelapa dalam bentuk kasar atau Crude Coconut Oil (CCO) ke Amerika Serikat setiap bulan.
"Setiap bulan ada pengiriman minyak kelapa kasar ke negara tersebut, di awal Mei 2014 ini saja tercatat sudah 4.500 ton diekspor ke Negeri Paman Sam tersebut," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hasudungan Siregar di Manado, Kamis.
Ekspor 4.500 ton CCO ke negera maju tersebut, mampu mendatangkan devisa sebesar 5,72 juta dolar AS.
Semakin tingginya penggunaan bahan baku minyak kelapa kasar oleh masyarakat di negara itu, kata Hasudungan menjadi faktor pendorong sehingga ekspor produk turunan kelapa tersebut tetap tinggi.
Permintaan CCO dari AS diharapkan akan mampu dipenuhi oleh industri minyak kelapa kasar di Sulut sehingga pengirimannya bisa kontinyu.
Dengan realisasi ekspor yang tetap terjaga stabil tersebut, kata Hasudungan semakin memperkuat komoditas andalan petani Sulut tersebut di pasar mancanegara. "Karena selain Amerika Serikat masih banyak negara Eropa yang menjadi pembeli tetapi minyak kelapa kasar, katanya.
Komoditas minyak kelapa kasar merupakan hasil industri dari bahan baku kopra yang banyak dihasilkan petani Sulut. "Pemerintah akan terus fasilitasi sehingga produk turunan kelapa di Sulut semakin banyak dan tujuan pasar semakin bertambah," katanya.
Pabrik pengolah kelapa menjadi CCO terdapat di Kabupaten Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Kota Bitung dan Kota Manado.
"Setiap bulan ada pengiriman minyak kelapa kasar ke negara tersebut, di awal Mei 2014 ini saja tercatat sudah 4.500 ton diekspor ke Negeri Paman Sam tersebut," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hasudungan Siregar di Manado, Kamis.
Ekspor 4.500 ton CCO ke negera maju tersebut, mampu mendatangkan devisa sebesar 5,72 juta dolar AS.
Semakin tingginya penggunaan bahan baku minyak kelapa kasar oleh masyarakat di negara itu, kata Hasudungan menjadi faktor pendorong sehingga ekspor produk turunan kelapa tersebut tetap tinggi.
Permintaan CCO dari AS diharapkan akan mampu dipenuhi oleh industri minyak kelapa kasar di Sulut sehingga pengirimannya bisa kontinyu.
Dengan realisasi ekspor yang tetap terjaga stabil tersebut, kata Hasudungan semakin memperkuat komoditas andalan petani Sulut tersebut di pasar mancanegara. "Karena selain Amerika Serikat masih banyak negara Eropa yang menjadi pembeli tetapi minyak kelapa kasar, katanya.
Komoditas minyak kelapa kasar merupakan hasil industri dari bahan baku kopra yang banyak dihasilkan petani Sulut. "Pemerintah akan terus fasilitasi sehingga produk turunan kelapa di Sulut semakin banyak dan tujuan pasar semakin bertambah," katanya.
Pabrik pengolah kelapa menjadi CCO terdapat di Kabupaten Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Kota Bitung dan Kota Manado.