Ternate (Antara News) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gumawan Fauzi atas nama Presiden RI melantik Abdul Gani Kasuba dan Muhammad Naser Thaib sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut) periode 2014-2019 di Sofifi, Senin.
Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Malut yang diusung PKS tersebut berlangsung dalam rapat paripurna istimewa DPRD Malut dipimpin Ketua DPRD Saiful Rurai dihadiri para pejabat di lingkup Pemprov dan pemkab/pemkot, serta masyarakat setempat.
Dua menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II dari PKS yakni Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri serta sejumlah gubernur dari PKS, di antaranya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno juga hadir dalam pelantikan itu.
Mendagri dalam pengarahannya mengatakan, sesuai catatan Kementerian Dalam Negeri setiap pelaksanaan pilkada di Malut selalu melalui proses waktu yang panjang, baik pada pilkada 10 tahun silam maupun pada pilkada lima tahun dan pada pilkada kali ini.
Namun, hal itu tidak menjadi masalah mendasar, yang terpenting adalah semuanya berlangsung sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, aman dan tertib, karena hal itu menunjukan bahwa proses demokrasi di daerah ini telah berkembang dan berjalan dengan baik, ujar Mendagri.
Gamawan Fauzi mengatakan, di Malut ada semboyan yang berlaku sejak dahulu yakni "Mari Moi Ngone Futuru" dengan arti bersatu kita kuat, yang sangat baik dijadikan modal sosial untuk membangun daerah ini.
"Saya berharap kepada Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru untuk menjadikan semboyan tersebut bersama DPRD Malut untuk membangun daerah ini, begitu pula para bupati/wali kota menjadikannya modal sosial untuk membangun daerah masing-masing," katanya.
Mendagri juga meminta kepada Gubernur Dan Wakil Gubernur Malut yang baru untuk segera menyusun rencana pembangunan jangka menengah, yang akan menjadi acuan dalam membangun daerah ini lima tahun kedepan agar pembangunan yang akan dilaksanakan nanti bisa terarah.
Daerah Malut, kata Mendagri, adalah daerah yang kaya sumber daya alam, terutama di sector perikanan, perkebunan, pertanian dan pertambangan, oleh karena itu perlu konsep pembangunan yang jelas dari pemprov dan pemkab/pemkot untuk memanfaatkan potensi itu bagi kemanjuan daerah.
Sementara itu Gubernur Gani Kasuba mengatakan, program kerja 100 hari yang akan diprioritaskan di antaranya membenahi dan menata birokrasi di Pemprov Malut serta memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat Malut dengan memanfaatkan RSUD Chasan Boesoeri Ternate.
Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Malut yang diusung PKS tersebut berlangsung dalam rapat paripurna istimewa DPRD Malut dipimpin Ketua DPRD Saiful Rurai dihadiri para pejabat di lingkup Pemprov dan pemkab/pemkot, serta masyarakat setempat.
Dua menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II dari PKS yakni Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri serta sejumlah gubernur dari PKS, di antaranya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno juga hadir dalam pelantikan itu.
Mendagri dalam pengarahannya mengatakan, sesuai catatan Kementerian Dalam Negeri setiap pelaksanaan pilkada di Malut selalu melalui proses waktu yang panjang, baik pada pilkada 10 tahun silam maupun pada pilkada lima tahun dan pada pilkada kali ini.
Namun, hal itu tidak menjadi masalah mendasar, yang terpenting adalah semuanya berlangsung sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, aman dan tertib, karena hal itu menunjukan bahwa proses demokrasi di daerah ini telah berkembang dan berjalan dengan baik, ujar Mendagri.
Gamawan Fauzi mengatakan, di Malut ada semboyan yang berlaku sejak dahulu yakni "Mari Moi Ngone Futuru" dengan arti bersatu kita kuat, yang sangat baik dijadikan modal sosial untuk membangun daerah ini.
"Saya berharap kepada Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru untuk menjadikan semboyan tersebut bersama DPRD Malut untuk membangun daerah ini, begitu pula para bupati/wali kota menjadikannya modal sosial untuk membangun daerah masing-masing," katanya.
Mendagri juga meminta kepada Gubernur Dan Wakil Gubernur Malut yang baru untuk segera menyusun rencana pembangunan jangka menengah, yang akan menjadi acuan dalam membangun daerah ini lima tahun kedepan agar pembangunan yang akan dilaksanakan nanti bisa terarah.
Daerah Malut, kata Mendagri, adalah daerah yang kaya sumber daya alam, terutama di sector perikanan, perkebunan, pertanian dan pertambangan, oleh karena itu perlu konsep pembangunan yang jelas dari pemprov dan pemkab/pemkot untuk memanfaatkan potensi itu bagi kemanjuan daerah.
Sementara itu Gubernur Gani Kasuba mengatakan, program kerja 100 hari yang akan diprioritaskan di antaranya membenahi dan menata birokrasi di Pemprov Malut serta memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat Malut dengan memanfaatkan RSUD Chasan Boesoeri Ternate.