Kendari,  (Antara News) - Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara merilis bahwa pertumbuhan ekonomi Sultra secara keseluruhan selama triwulan pertama 2014, PDRB mengalami penurunan 4,44 persen.

Kepala BPS Sultra, Adi Nugroho di Kendari, Senin mengatakan, dari sembilan sektor ekonomi hanya jasa listrik, gas dan air bersih yang mengalami kenaikan tipis 0,04 persen. Sedangkan angka nasional naik 0,95 persen.

"Sementara delapan sektor lainnya seperti pertanian, pertambangan, industri pengolahan, konstruksi bangunan, perdagangan hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewahan jasa perusahaan serta jasa-jasa lainnya mengalami penurunan dengan kisaran 0,35 hingga 0,82 prsen," ujaranya.

Menurut Adi, ini menunjukkan bahwa perekonomian Sultra di triwulan pertama 2014 tumbuh negatif jika dibanding dengan triwulan sebelumnya (q to q).

Rendahnya pertumbuhan yang dicapai pada triwulan pertama itu disebabkan karena adany pertumbuhan negatif yang terjadi disemua sektor ekonomi, kecuali sektor listrik, gas dan air bersih.

Sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan terendah yang disebebkan oleh menurunnya produksi bahan tambang sebagai akibat menurunnya produksi bijih nikel.

"Walaupun produksi aspal di Buton masih mengalami peningkatan, namun karena memiliki `share` yang relatif kecil sehingga tidak mampu mendorong pertumbuhan sektornya untuk tumbuh positif," ujarnya.

Adi menambahkan, sektor listrik, gas dan air bersih secara (q to q) mengalami perytumbuhanb positif 4,37 persen, karena didorong oleh meningkatnya produksi listrik sebagai akibat banyaknya penyambungan baru dan penambahan daya yang dilakukan oleh pelaanggan.





Pewarta : oleh Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024