Kendari, (Antara News) - Balai Peningkatan Produktivitas (BPP) Kendari, Sulawesi Tenggara di bawah Kementerian Tenaga kerja dan Transmigrasi mendapat kucuran dana dari pusat sebesar Rp7,955 miliar lebih di tahun 2014.
"Dari besaran dana sebesar itu untuk membiayai beberapa paket kegiatan yang menyangkut administrasi dan operasioanl di bawah kegiatan BPP seperti pelatihan kewirausahaan, pelatihan peningkatan produktivitas tenaga kerja dan lain sebagainya," kata Kepala BPP Kendari, Drs. Muhammad Syarir di Kendari, Rabu.
Menurut Syahrir, kegiatan yang sedang berlangsung di tahun ini adalah pelatihan peningkatan produktivitas tenaga kerja sebanyak 10 paket dan pelatihan kewirausahaan produktif bagi wira usaha baru sebanyak 32 paket.
Ia mengatakan, dari 16 kegiatan yang ditangi oleh BPP, penyerapan dana yang paling besar terdapat pada kegiatan pelatihan kewirausahaan yang terpusat di ibukota provinsi dan sebagian lainnya dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota di Sultra.
"Karena BPP merupakan pegawai vertikal di bawah Kemenakertrans pusat, maka semua gaji dan tunjangan, operasional dan pemeliharaan perkantoran juga sudah seluruhnya masuk dalam anggaran itu," ujarnya.
Terkait kegiatan yang sudah dilakukan BPP Kendari sebagai instansi vertikal di luar Dinas tenaga Kerja Provinsi namun tetap berkoordinasi di daerah, Syahrir mengatakan sudah cukup banyak, mulai dari promosi produktivitas, pelatihan peningkaatan produktivitas tenaga kerja, pelatihan wirausaha bagi usaha baru, konsultasi manajemen, pengukuran produktivitas hingga pada klinik produktivitas.
Namun yang paling banyak bersentuhan langsung dengan program yang ditawarkan antara daerah dan pusat adalah menyangkut kegiatan pelatihan peningkatan produktivitas tenaga kerja seperti pelatihan `five S` yang terdiri sektor pemerintahan, perusahaan, pendidikan dan masyarakat pada umumnya serta pelatihan mutu terpadu dan manajemen kerja.
Sedangkan untuk kegiatan pelatihan kewirausahaan baru banyak diberikan kepada wirausaha baru yang bertujuan untuk memberi motivasi dan menumbuhkembangkan minat masyarakat untuk berwirausah serta pemahaman kesadaran akan siapa dirinya, dan potensi dirinya dan dapat menentukan tujuan hidupnya kedepaan.
"Adapun pelatihan wirausaha baru yang terus dan terus diberikan itu adalah kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi wirausaha baru, pelatihan kewirausahaan pengembang dan pelatihan kewirausahaan di desa yang produktif," ujaranya.
Dan hasilnya, lanjut Syahrir, BPP Kendari yang sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah industri dengan kualitas kerja yang lebih baik, terbukti sudah ada beberapa usaha kecil menengah (UKM) di Kendari yang mendapat pengakuan dan penghargaan dari pemerintah pusat maupun dari gubernur.
Seperti UD Baruasa Membiri dan Naga Geni yang mendapat penghargaan Paramakarya dari Presiden RI, kemudian UD Family Pot, Usaha Terasi Bubuk dan Inti Bumi yang mendapat penghargaan dari Gubernur Sultra dan masih banyak lagi UMK yang merupakan mitra binaan dari BPP Kendari.
"Dari besaran dana sebesar itu untuk membiayai beberapa paket kegiatan yang menyangkut administrasi dan operasioanl di bawah kegiatan BPP seperti pelatihan kewirausahaan, pelatihan peningkatan produktivitas tenaga kerja dan lain sebagainya," kata Kepala BPP Kendari, Drs. Muhammad Syarir di Kendari, Rabu.
Menurut Syahrir, kegiatan yang sedang berlangsung di tahun ini adalah pelatihan peningkatan produktivitas tenaga kerja sebanyak 10 paket dan pelatihan kewirausahaan produktif bagi wira usaha baru sebanyak 32 paket.
Ia mengatakan, dari 16 kegiatan yang ditangi oleh BPP, penyerapan dana yang paling besar terdapat pada kegiatan pelatihan kewirausahaan yang terpusat di ibukota provinsi dan sebagian lainnya dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota di Sultra.
"Karena BPP merupakan pegawai vertikal di bawah Kemenakertrans pusat, maka semua gaji dan tunjangan, operasional dan pemeliharaan perkantoran juga sudah seluruhnya masuk dalam anggaran itu," ujarnya.
Terkait kegiatan yang sudah dilakukan BPP Kendari sebagai instansi vertikal di luar Dinas tenaga Kerja Provinsi namun tetap berkoordinasi di daerah, Syahrir mengatakan sudah cukup banyak, mulai dari promosi produktivitas, pelatihan peningkaatan produktivitas tenaga kerja, pelatihan wirausaha bagi usaha baru, konsultasi manajemen, pengukuran produktivitas hingga pada klinik produktivitas.
Namun yang paling banyak bersentuhan langsung dengan program yang ditawarkan antara daerah dan pusat adalah menyangkut kegiatan pelatihan peningkatan produktivitas tenaga kerja seperti pelatihan `five S` yang terdiri sektor pemerintahan, perusahaan, pendidikan dan masyarakat pada umumnya serta pelatihan mutu terpadu dan manajemen kerja.
Sedangkan untuk kegiatan pelatihan kewirausahaan baru banyak diberikan kepada wirausaha baru yang bertujuan untuk memberi motivasi dan menumbuhkembangkan minat masyarakat untuk berwirausah serta pemahaman kesadaran akan siapa dirinya, dan potensi dirinya dan dapat menentukan tujuan hidupnya kedepaan.
"Adapun pelatihan wirausaha baru yang terus dan terus diberikan itu adalah kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi wirausaha baru, pelatihan kewirausahaan pengembang dan pelatihan kewirausahaan di desa yang produktif," ujaranya.
Dan hasilnya, lanjut Syahrir, BPP Kendari yang sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah industri dengan kualitas kerja yang lebih baik, terbukti sudah ada beberapa usaha kecil menengah (UKM) di Kendari yang mendapat pengakuan dan penghargaan dari pemerintah pusat maupun dari gubernur.
Seperti UD Baruasa Membiri dan Naga Geni yang mendapat penghargaan Paramakarya dari Presiden RI, kemudian UD Family Pot, Usaha Terasi Bubuk dan Inti Bumi yang mendapat penghargaan dari Gubernur Sultra dan masih banyak lagi UMK yang merupakan mitra binaan dari BPP Kendari.