Andoolo, (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) melalui Dinas Perindustrian dan Perdaganga terkesan kurang peduli dengan nasib pedagang korban kebakaran.

"Saya tidak tahu apa perkembangan perdagangan di pasar sentral Tinanggea. Apakah mereka sudah pindah atau belum. Karena untuk pasar, Disperindag telah menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus pasar," kata Kadis Perindag Konsel Abdullah di Andoolo, Jumat.

Pemerintah sudah membangunkan pasar, terkait terbakarnya pasar sentral Tinanggea dan belum adanya pedagang yang pindah di pasar sentral yang baru bukan lagi urusannya.

"Pokoknya kami sudah menyerahkan sepenuhnya kepada pengelola pasar, mau pindah atau bertahan di pasar lama itu adalah urusan mereka," katanya singkat.

Begitu juga Camat Tinanggea Heryanto mengaku agak kesusahan untuk mengurusi pedagang pasar sentral Tinanggea yang masih bertahan di eks pasar yang terbakar.

"Kami sudah menyampaikan kepada pedagang agar pindah, tetapi belum juga pindah. Perhatian tetap ada, tetapi pedagang yang masih tetap bertahan," kata Heryanto.

Tidak adanya perhatian dari Dinas Perindag terhadap nasib para pedagang pasar sentral Tinanggea pascamusibah kebakaran sangat disesalkan, terlebih lagi tidak adanya koordinasi yang dilakukan terhadap pengelola pasar.

"Kepala Dinasnya jangan massa bodoh begitu, mereka harus memberikan perhatian, jangan ada pembiaran. Pemerintah harus bersikap tegas kepada pedagang untuk segera dipindahkan atau pembangunan kembali pascakebakaran," ujar Usman salah seorang warga Tinanggea, kemarin.

Menurutnya, Pemerintah harus tegas untuk menyampaikan kepada pedaganhg agar segera menempati pasar sentral yang baru di Kelurahan Ngaapaha.

"Ini bagaimana mau pindah, perintah belum ada, sistem pembagian lods di pasar sentral yang baru belum jelas, berapa uang yang harus disetor kepada pengelola atau pemerintah juga belum ada persyaratannya. Inilah yang menjadi kendala bagi pedagang dan diharapkan pemerintah untuk segera menangananinya," katanya.


Pewarta : Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024