Kendari, (Antara News ) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar sosialisasi pengelolaan Raudhatul Athfah (RA) se Sultra, di Kendari.
Kakanwil Kemenag Sultra Rakhman, Jumat mengatakan, kegiatan sosialisasi ini akan berlangsung selama tiga hari (10-12) April 2014.
Rakhman mengatakan, misi Kemenag adalah intuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga RA sebagai pendidikan usia dini yang melakukan pendidikan formal merupakan bagian intergal satuan pendidikan.
"Berbicara guru profesional maka harus memiliki ilmu kompetensi ilmu pengetahuan, kompetensi keguruan da kometensi sosial," katanya.
Menurutnya, seorang pengelola pendidikan seperti RA maka harus memiliki kompetensi sesuai jenjang pendidikan yang digeluti, kemudian harus memiliki pengetahuan dasar dalammengelola RA kemudian pengelola harus bangun kerja sama yangbaik antara stakeholder yang ada.
"Terkait pengelola profesional maka pengetahuan yang imiliki selama ini belum tentu jadi landasan menjadi guru profesional tetapi ada unsur lain yang harus dimiliki," ujarnya.
Dijelaskan, beberapa unsur yang harus diperhatikan sebagai pengelola RA yakni transparansi membuka diri dalam hal pengelolaanmadrasah, kemudian akuntabilitas.
Ketua Panitia, Rasmi, tujuan kegiatan itu untuk memberikan pemahaman kepada para pengelola RAa di daerah tentang bagaimana mengelola RA yang baik dan benar.
"Peserta dalam kegiatan itu kata Rasmi, berasal dari 12 kabupaten di kota," katanya.
Kakanwil Kemenag Sultra Rakhman, Jumat mengatakan, kegiatan sosialisasi ini akan berlangsung selama tiga hari (10-12) April 2014.
Rakhman mengatakan, misi Kemenag adalah intuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga RA sebagai pendidikan usia dini yang melakukan pendidikan formal merupakan bagian intergal satuan pendidikan.
"Berbicara guru profesional maka harus memiliki ilmu kompetensi ilmu pengetahuan, kompetensi keguruan da kometensi sosial," katanya.
Menurutnya, seorang pengelola pendidikan seperti RA maka harus memiliki kompetensi sesuai jenjang pendidikan yang digeluti, kemudian harus memiliki pengetahuan dasar dalammengelola RA kemudian pengelola harus bangun kerja sama yangbaik antara stakeholder yang ada.
"Terkait pengelola profesional maka pengetahuan yang imiliki selama ini belum tentu jadi landasan menjadi guru profesional tetapi ada unsur lain yang harus dimiliki," ujarnya.
Dijelaskan, beberapa unsur yang harus diperhatikan sebagai pengelola RA yakni transparansi membuka diri dalam hal pengelolaanmadrasah, kemudian akuntabilitas.
Ketua Panitia, Rasmi, tujuan kegiatan itu untuk memberikan pemahaman kepada para pengelola RAa di daerah tentang bagaimana mengelola RA yang baik dan benar.
"Peserta dalam kegiatan itu kata Rasmi, berasal dari 12 kabupaten di kota," katanya.