Kendari, (Antara News) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam, meminta kepada bupati dan wali kota di daerah itu agar memberikan 'reward' atau penghargaan kepada pegawai negeri sipil (PNS) yang rajin masuk kantor.
"PNS yang rajin harus diberi apresiasi dan penghargaan agar bisa memotivasi PNS dalam bekerja," kata Nur Alam saat melantik Sekda Sultra, Dr Lukman Abunawas, di Kendari, Selasa.
Reward yang dimaksud katanya, adalah pemberian tambahan penghasilan pegawai (TPP) seperti yang dilakukan pemprov Sultra, atau bisa dengan cara lain tergantung bupati atau wali kota masing-masing.
"TTP akan dibayar sesuai dengan kehadiran dalam setiap bulan, kalau malas maka TPP dikurangi. Cara ini sudah efektif dilakukan pemprov Sultra," katanya.
Menurut Nur Alam, selama ini banyak PNS yang terdaftar tetapi hanya sedikit yang masuk kantor atau yang aktif melaksanakan tugasnya sebagai pelayan masyarakat.
Contohnya kata gubernur, di lingkup Pemprov Sultra, dari sekitar 7000 PNS awalnya yang aktif hanya sekitar 2000, yang 5000 orang hanya pandai menggunakan seragam PNS, sekarang sudah mulai hadir semua setiap hari.
"PNS di pemprov bisa diketahui kalau banyak jumlahnya saat mereka menerima gaji, setelah itu hanya sekitar 30 persen yang terlihat aktif," katanya.
"PNS yang rajin harus diberi apresiasi dan penghargaan agar bisa memotivasi PNS dalam bekerja," kata Nur Alam saat melantik Sekda Sultra, Dr Lukman Abunawas, di Kendari, Selasa.
Reward yang dimaksud katanya, adalah pemberian tambahan penghasilan pegawai (TPP) seperti yang dilakukan pemprov Sultra, atau bisa dengan cara lain tergantung bupati atau wali kota masing-masing.
"TTP akan dibayar sesuai dengan kehadiran dalam setiap bulan, kalau malas maka TPP dikurangi. Cara ini sudah efektif dilakukan pemprov Sultra," katanya.
Menurut Nur Alam, selama ini banyak PNS yang terdaftar tetapi hanya sedikit yang masuk kantor atau yang aktif melaksanakan tugasnya sebagai pelayan masyarakat.
Contohnya kata gubernur, di lingkup Pemprov Sultra, dari sekitar 7000 PNS awalnya yang aktif hanya sekitar 2000, yang 5000 orang hanya pandai menggunakan seragam PNS, sekarang sudah mulai hadir semua setiap hari.
"PNS di pemprov bisa diketahui kalau banyak jumlahnya saat mereka menerima gaji, setelah itu hanya sekitar 30 persen yang terlihat aktif," katanya.