Konawe Selatan, (Antara News) - Varietas padi unggulan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yaitu Inpago LIPI Go1 dan Inpago Go2, terbukti mampu meningkatkan hasil panen petani, kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Konawe Selatan Ari Siswanto.

        "Kalau dulu, biasanya 2,5 ton per hektare. Akan tetapi, sejak padi yang digunakan adalah padi gogo LIPI meningkat menjadi 6--8 ton per hektare," ujar Ari di Desa Ahuangguluri, Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Kamis.

        Kepala LIPI, Gubernur Sulawesi Tenggara, Komisi VII DPR, dan lainnya malakukan panen perdana di desa itu.

        Padi yang dipanen adalah padi yang ditanam pada bulan Januari.

        "Umur padi juga lebih cepat, yakni 114 hari. Lebih cepat daripada bibit padi lokal yang mempunyai umur tanam 150--180 hari," katanya.

        Karena perkembangan bibit tersebut relatif cukup baik, dia mengharapkan Pemerintah mengembangan bibit tersebut.

        "Apalagi, di sini adalah sawah tadah hujan. Lahan kering sangat cocok ditanami padi gogo," kata dia.

        Kepala Desa Ahuangguluri Sukirn mengatakan bahwa perkembangan padi gogo sangat baik.

        "Jika menggunakan bibit lokal, banyak hama yang menyerang mulai dari penggerek, amblas, dan lainnya. Sementara itu, kalau menggunakan padi gogo, lebih tahan hama," tambah Sukirno.

        Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Prof. Dr. Lukman Hakim mengatakan bahwa lahan kering cocok untuk ditanami padi gogo karena siklus hidup padi jenis tersebut tidak memerlukan air berlimpah.

       "Padi gogo memiliki potensi untuk mendukung peningkatan produksi padi nasional. Keberadaannya dapat menjadi solusi optimalisasi lahan kering sebagai pengganti lahan sawah yang terkonversi," kata Lukman Hakim.

       Penggunaan varietas unggul dapat menjadi teknologi paling murah dan efisien untuk meningkatkan produksi padi lahan kering.

        Lukman menyebutkan bahwa Inpago LIPI Go1 memiliki keunggulan, antara lain potensi hasil 8,18 ton per hektare, rerata 4,45 ton per hektare, umur tanaman 110 hari, tahan terhadap tiga hama utama Indonesia, rendemen beras putih 68,8 persen beras kepala 74,45 persen, dan toleran kekeringan.

        Varietas Inpago LIPI Go2 memiliki keunggulan, seperti potensi hasil 8,15 ton per hektare, rerata hasil 5,17 ton per hektare, umur tanaman 114 hari, tahan terhadap tiga ras blas utama, rendemen beras putih 68,50 persen, beras kepala 88,26 persen, toleran kekeringan, dan agak toleran cekaman alumunium.


Pewarta : Oleh Indriani
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024