Kendari,  (Antara News) - Warga buta aksara yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini mencapai 75.000 orang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, H.Damsid, di Kendari, Kamis, mengatakan usia warga penyandang buta aksara tersebut berkisar antara 15-59 tahun.

"Kalau kita melihat penyebabnya sehingga mereka buta aksara sangat beragam. Untuk mereka yang berusia 15 tahun diakibatkan karena putus sekolah namun saat berhenti belum pandai membaca dan menulis," katanya.

Sedangkan untuk usia lanjut katanya, rata-rata tidak pernah mengenyam bangku pendidikan terutama mereka yang berdomisili di daerah pelosok atau daerah terpencil.

Pemerintah SUltra kata Damsid, terus melakukan terobosan dan upaya untuk memberantas buta aksara di daerah penghasil tambang tersebut, salah satunya melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

"Anggarannya melekat pada program Bantuan Operasional pendidikan (BOP) yang kami gelontorkan setiap tahun," katanya.

Disebutkan, pada tahun 2014 ini ditargetkan bisa memberantas buta aksara sebanyak 7.000 orang dengan alokasi anggaran sebesar Rp360 ribu per orang.

Lebih lanjut dikatakan, saat mengikuti pendidikan di PKBM, para peserta tidak hanya dibekali dengan pengetahuan membaca dan menulis saja, tetapi juga diberikan keterampilan profesi seperti keterampilan menjahit dan elektronik.

"Kami berharap, setelah selesai mengenyam pendidikan, mereka sudah bisa mandiri atau menciptakan lapangan pekerjaan," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024