Kolaka (Antara News) - Kabupaten Kolaka dalam tahun 2014 belum memperoleh dana CSR dari perusahaan pertambangan nikel PT Vale Indonesia karena belum dibangun pabrik nikel di daerah itu.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Vale Indonesia, Nico Kanter usai peresmian penggunaan Puskesmas yang mendapatkan bantuan dari perusahaan itu di Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Senin.

Menurut Nico, dana CSR belum diturunkan karena belum adanya pembangunan pabrik pengolahan nikel di wilayah Kecamatan Pomalaa sambil menunggu renegosiasi dengan pemerintah pusat agar secepatnya dirampungkan. "Kalau sudah dirampungkan kita berencana membangun pabrik pengolahan nikel di Kolaka," katanya.

Untuk saat sekarang ini, proses renegosiasi masih sementara berjalan sehingga dana CSR yang diberikan kepada Kolaka dalam membangun Puskesmas merupakan bantuan kepada Pemerintah sesuai dengan hasil konsultasi.
"Sesuai dengan hasil konsultasi kepada Pemerintah pihak perusahaan membantu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat," ucanya.

Nico juga menjelaskan pembangunan pabrik nikel milik PT Vale di Pomalaa masih dalam kajian bersama pemerintah pusat karena nilai proyeknya mencapai dua miliar dolar AS. Artinya, kalau semua izin-izin kelayakan sudah keluar maka pembangunan pabrik sudah bisa dimulai," ujarnya.

Pewarta : Oleh: Darwis Sarkani
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024