Bengkulu (Antara News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring pada kegiatan konvensi media massa dalam rangkaian acara Hari Pers Nasional 2014 mengatakan, pers merupakan pilar paling penting dalam berdemokrasi.

        "Pers yang menyiarkan ke masyarakat tentang keadaan bangsa, ketika pers menyiarkan hal positif dan bersifat edukasi, hal tersebut akan membuat masyarakat optimis dan lebih baik, namun ketika sebaliknya, masyarakat akan menjadi 'boring' sehingga berdampak besar terhadap sistem berdemokrasi di masyarakat," kata dia di Bengkulu, Sabtu.

        Dia mengatakan, ketika pers hanya menyiarkan berita negatif bahkan berulang-ulang, hal itu akan mengakibatkan sikap pesimistis masyarakat untuk ikut andil dalam berdemokrasi.

        "Setiap Pemilu legislatif dan Pemilu kepala daerah, tingkat partisipasi cenderung menurun, apalagi pemberitaan yang didengar masyarakat dan mahasiswa mengarah kepada hancurnya pemerintahan oleh korupsi, sikap pejabat publik, hal itu bisa menurunkan minat masyarakat pada pemilu akan datang," katanya.

        Menkominfo meminta media tidak hanya menyiarkan "bad news" saja, namun media seharusnya juga menyiarkan berita yang memuat unsur edukasi serta membangun.

        "Media seharusnya tidak hanya memberitakan yang buruk-buruk saja sehingga membuat masyarakat 'boring' tetapi juga seharusnya memberitakan hal positif, seperti pembangunan yang telah dicapai, atau misalnya 'menguliti' calon presiden tentang visi, misi serta apa yang ditawarkan untuk masyarakat, sehingga masyarakat mendapat informasi yang lebih dalam dan mampu menilai calon presiden periode mendatang sehingga menimbulkan sikap optimistis masyarakat dalam berdemokrasi, serta hal positif dan mendidik lainnya," kata dia.

        Selain itu dia juga berharap media harus berpihak kepada masyarakat, media diminta tidak hanya mementingkan sisi komersil, kepentingan pemilik maupun pihak tertentu.

        "Bersatunya nusantara didelegasikan kepada kita, sesuai dengan semboyan 'Pers Sehat Rakyat Berdaulat' di HPN 2014, hal ini bisa kita capai ketika pers menjalankan fungsinya dengan baik, yaitu menjadi kontrol sosial, pemberi informasi serta yang terpenting sebagai sarana edukasi, sehingga pers benar-benar memihak terhadap rakyat," ujarnya.

                                              Pers Sehat

        Tifatul Sembiring mengatakan pers dikatakan sehat jika memenuhi tiga parameter mutlak. "Menurut pandangan saya, ada tiga syarat pers yang sehat, syaratnya yaitu media harus memiliki idealisme, industri dan orientasi yang sehat," katanya.

        Idealisme pers yang sehat, menurut dia, dapat ditunjukkan dari sikap independensi serta motivasi sebuah media dalam menyiarkan produksi berita serta produk media lainnya pada masyarakat. "Kalau industri yang sehat, dapat dilihat dari institusi media, sistem yang berjalan dalam institusi media harus sehat, termasuk kesejahteraan karyawan," katanya.

        Sementara itu, parameter dalam bentuk orientasi pers sehat, menurut dia, dapat dilihat dari produk yang disiarkan ke masyarakat harus memiliki kontrol sosial, sebagai sarana informasi dan hiburan, serta bersifat edukasi. "Rating sebuah acara memang menjadi penting, tetapi jangan 'memberhalakan' rating," kata Menkominfo.

        Dia menekankan kepada seluruh media massa di Indonesia agar menyiarkan produk yang lebih edukatif sehingga memberikan efek positif terhadap masyarakat. "Selain itu kita juga berharap ada 'firewall' atau 'owner' dengan redaksi, ini demi menciptakan konten acara yang benar-benar independen," katanya.

Pewarta : Oleh Boyke LW
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024