Jakarta (Antara News) -  Ketua DPP Partai Demokrat Ikhsan Modjo menilai hasil survei dari lembaga survei tidak bisa menjadi patokan sebagai perolehan suara Partai Demokrat pada pemilu legislatif 2014.

Hasil survei dari lembaga survei tidak murni, karena lembaga surveinya dipertanyakan independensinya, kata Ikhsan Modjo melalui siaran pers dari Tim Media Demokrat (TMD), Senin.

Ikhsan Modjo menanggapi hasil survei yang dipublikasikan oleh Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pada Minggu (2/2).

Menurut Ikhsan,  LSI juga memprediksi Partai demokrat tidak memperoleh suara banyak menjelang pemilu legislatif 2009, ternyata keliru.

Partai Demokrat, kata dia,  juga melakukan survei internal partai yang hasilnya ada peningkatan elektabilitas, meskipun belum sesuai harapan.

Dari hasil survei internal, justru membuat Partai Demokrat lebih percaya diri menghadapi pemilu legislatif 2014, katanya.

Sebelumnya,  LSI mengumumkan hasil surveinya pada Minggu (2/2) yang menyimpulkan Partai Demokrat berada di posisi keempat dengan elektabilitas hanya 4,7 persen, padahal pada pemilu legislatif 2009 Demokrat memperoleh suara 20,6 persen.

Sementara itu, di posisi pertama adalah Partai Golkar dengan elektabilitas 18,3 persen, serta di posisi kedua dan ketiga yakni PDI Perjuangan 18,2 persen dan Partai Gerindra 8,7 persen.

Partai lainnya adalah, Hanura 4,0 persen, PKB 3,7 persen, PPP 3,6 persen, PAN 3,3 persen, PKS 2,2 persen, dan NasDem 2 persen.

Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang mempublikasikan hasil surveinya pada Minggu (2/2) menyimpulkan, Partai Demokrat hanya berada di posisi ketiga dengan tingkat elektabilitas hanya 8,3 persen.

Jika dibandingkan dengan  pemilu 2009 dimana Partai Demokrat memperoleh suara 20,6 persen, maka elektabilitas Partai Demokrat merosot tajam.

Hasil survei yang diumumkan oleh Direktur Eksekutif SAMRC, Djayadi Hanan, di Jakarta, Minggu (2/2) ini, menyimpulkan Partai Golkar memiliki elektabilitas tertinggi yakni 21,3 persen, sedangkan di posisi kedua adalah PDI Perjuangan dengan elektabilitas 18,2 persen.

Kemudian di, posisi keempat adalah Partai Gerindra yang memiliki elektabilitas 7,2 persen, dan berikutnya  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 5,6 persen, Partai NasDem 5,2 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 4,1 persen, Partai Keadilan sejahtera (PKS) 2,7 persen, Partai Amanat Nasional  (PAN) 1,5 persen, Partai Hanura 1,4 persen, sedangkan Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di bawah satu persen.

Menurut Djayadi Hanan, Survei SMRC dilakukan dengan cara wawancara tatap muka pada Januari 2014 yang melibatkan 1.220 responden di seluruh Indonesia, dengan  tingkat kepercayaan 95 persen

Pewarta : Oleh Riza Harahap
Editor :
Copyright © ANTARA 2024