Makassar (Antara News) - PT Telkom Tbk menargetkan pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) pada 2014 sebanyak 500 ribu se Indonesia melalui program Indonesia Digital Entrepreneur (IndiPreneur).

"PT Telkom semakin fokus dalam menggarap pasar bisnis UKM. Target kami 500.000 pelaku UKM bergabung di tahun 2014 ini dalam program IndiPreneur," kata Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin melalui siaran persnya diterima di Makassar, Selasa.

Selain itu, pihaknya berusaha mewujudkan komitmen terhadap pengembangan UKM melalui program IndiPreneur yang sebelumnya telah dilaksanakan di awal tahun 2013 dengan mengembangkan 100 ribu UKM se-Indonesia.  

"Telkom meluncurkan program SME Indonesia Bisa atau SIB, untuk program pengelolaan 100 ribu Sentra UKM di seluruh Indonesia melalui penyedia solusi ICT secara mudah, murah dan bermanfaat," ujarnya.  

Ia menyebutkan, setelah sukses menciptakan Rekor MURI dalam pemasaran aplikasi untuk modernisasi sektor bisnis Small Medium Enterprise/UKM, BosToko di 2013, kini Telkom kata dia, semakin percaya diri untuk menggarap potensi pasar UKM yang masih terbuka luas.

Memasuki tahun 2014, lanjutnya, Telkom kembali meluncurkan program untuk lebih fokus menggarap sektor UKM melalui tiga revenue driver yakni Small Office Home Office (SOHO), Business Solution for Community (BSC) dan Digital Media Solutions.

Khusus terkait BSC, Telkom meluncurkan SIB guna meningkatkan kompetensi dan nilai kompetitif UKM Indonesia menjadi lebih inovatif, produktif dan kreatif melalui pemanfaatan Information dan CommunicationTechnology (ICT).

Program SIB diawali sebelumnya melalui pilot project secara terbatas pada tahun 2013 dengan menggarap 20 Sentra UKM di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Serang dan Karawang dan kini akan diperluas ke Seluruh Indonesia termasuk Sulsel.

Menurut dia, mendasari program SBI itu adalah keinginan Telkom mendukung program pemerintah dan pelaku UKM Indonesia untuk melaksanakan modernisasi dan meningkatkan kompetensi UKM Indonesia.

"Kami meyakini bahwa dengan memanfaatkan ICT, UKM semakin produktif, inovatif, dan kreatif sehingga akan memiliki daya saing dalam menghadapi globalisasi serta meningkatkan kontribusi UKM dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia," paparnya.

Dirinya menambahkan, dalam melakukan pemasaran produk di lokasi SIB, Telkom menerapkan Strategi Paradox Marketing yakni More For Less. Pelanggan UKM mendapatkan Layanan ICT yang lebih komprehensif dan lebih baik namun dengan harga yang lebih kompetitif.

"Dari 100 sentra UKM yang terpilih, diharapkan 70 persen UKM dapat menikmati layanan berbasis voice dan SMS dan 30 persen memanfaatkan aplikasi perangkat keras atau hardware serta perangkat lunak atau software," tambahnya.

Pewarta : Oleh: Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024