Kolaka (Antara News) -Menjelang pergantian tahun, harga tiket pesawat di beberapa agen perjalanan (travel) maskapai penerbangan mulai mengalami kenaikan hingga 50 persen.

Abdul Azis, salah satu agen perjalanan di Kolaka, Senin, mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat mulai terjadi sejak awal Desember 2013 karena banyaknya warga masyarakat yang akan melakukan perjalanan akhir tahun ini.

"Menjelang liburan Hari Natal dan Tahun Baru ini banyak konsumen berburu tiket pesawat di beberapa agen perjalanan," katanya.

Menurut dia, sebelum memasuki bulan Desember lalu, harga termurah tiket pesawat rute Pomalaa - Makassar yang dilayani oleh maskapai penerbangan Wings Air berada pada kisaran Rp400 ribu, namun kini harganya menjadi Rp566 ribu untuk satu kali penerbangan.

"Kami menduga harga tiket jelang seminggu liburan tahun baru bisa mencapai Rp812 ribu, itu pun juga konsumen harus memesan empat hari sebelumnya," ungkap Azis.

Azis juga mengatakan, saat ini pihaknya menerima banyak pesanan tiket secara online dari konsumen, meskipun harga tiket mengalami kenaikan harga menjelang Natal dan tahun baru ini.

"Jadi memang kondisi seperti ini rutin terjadi, kalau menjelang hari raya keagamaan atau tahun baru serta liburan sekolah, harga tiket selalu naik," ujarnya.

Mengenai tudingan konsumen mengenai tingginya harga tiket tersebut hanya akal-akalan agen perjalanan, Azis mengatakan, tudingan itu sangat keliru karena hal ini sudah merupakan hukum ekonomi pasar. "Naiknya harga tiket menjelang hari libur dan hari raya bukan akal-akalan pihak perjalanan, melainkan semua harga tiket sama di seluruh agen, dan harganya bisa dilihat langsung secara online," ujarnya.

Sementara itu, Nur Idris, salah seorang konsumen yang sudah membeli tiket untuk rute Kolaka-Makassar mengeluhkan tingginya kenaikan harga tiket dalam menjelang hari raya Natal, tahun baru dan liburan sekolah. "Kami tidak mengerti kenapa harga tiket selalu naik menjelang hari raya Natal dan liburan sekolah seperti saat ini," ujarnya dengan nada tanya.

Pewarta : Oleh: Darwis Sarkani
Editor :
Copyright © ANTARA 2024