Kendari, (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mempertegas kembali hubungan kerja sama Tenggara-Tengara yang digagas bupati ke dua daerah beberapa waktu lalu.
Bupati Wakatobi, Hugua melalui telepon dari Lembata Minggu mengatakan, dalam mempertegas kembali kerjasama antara Wakatobi dan Lembata yang disebut kerjasama Tenggara-Tenggara itu dirinya bersama bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, Sabtu malam menggelar pertemuan di Aulau Akantor bupati Lembata.
Dalam pertemuan yang dihadiri Pemerintah Daerah kedua kabupaten kata dia, disepakti hubungan dagang kedua daerah akan ditingkatkan melalui pembukaan jalur pelayaran Fery penyeberangan Wakatobi - Lembata sekali dalam sebulan mulai Januari 2014.
"Saya bersama bupati Lembata sepakat melalui APBD masing-masing akan menyediakan subsidi bagi pengelola kapal Fery yang akan melayani jalur pelayaran Wakatobi - Lembata," kata Hugua.
Menurut dia, hubungan dagang antara Wakatobi - Lembata memiliki arti penting yang saling membutuhkan, dalam upaya membuka keterisolasian wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua kabupaten.
Kabupaten Wakatobi sebagai daerah tujuan wisata dunia kata dia, membutuhkan suplai bahan pangan seperti buah-buahan, sayur mayur, telur ayam dan daging.
Nah, Kabupaten Lembata yang memiliki berbagai potensi pangan tersebut ujarnya, dapat menyuplai bahan pangan yang sangat dibutuhkan di Wakatobi.
Sebaliknya kata dia, potensi barang bekas (RB) dan perikanan yang cukup melimpah di Wakatobi dapat disuplay di Lembata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
"Jadi, kedua daerah ini akan saling melengkapi kekurangan melalui hubungan dagang yang saling menguntungkan, sehingga pada gilirannya bisa memicu pertumbuhan ekonomi dan kesejehteraan masyarakat kedua wilayah," katanya.
Baik pemerintah Kabupaten Wakatobi maupun Pemerintah Kabupaten Lembata kata dia, sangat berharap kerja sama Tenggara-Tenggara tersebut bisa menjadi embrio terbukanya kerjasama hubungan dagang semua kabupaten di wilayah kawasan Indonesia Timur.
"Kalau kerjasama hubungan dagang seperti Lembata - Wakatobi ini diikuti oleh kabupaten-kabupaten lain di KTI seperti Maluku, Maluku Utara, Maluku Tenggara dan Papua termasuk Bali, akan tercipta kawasan ekonomi baru di Indonesia yang dapat memberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Bupati Wakatobi, Hugua melalui telepon dari Lembata Minggu mengatakan, dalam mempertegas kembali kerjasama antara Wakatobi dan Lembata yang disebut kerjasama Tenggara-Tenggara itu dirinya bersama bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, Sabtu malam menggelar pertemuan di Aulau Akantor bupati Lembata.
Dalam pertemuan yang dihadiri Pemerintah Daerah kedua kabupaten kata dia, disepakti hubungan dagang kedua daerah akan ditingkatkan melalui pembukaan jalur pelayaran Fery penyeberangan Wakatobi - Lembata sekali dalam sebulan mulai Januari 2014.
"Saya bersama bupati Lembata sepakat melalui APBD masing-masing akan menyediakan subsidi bagi pengelola kapal Fery yang akan melayani jalur pelayaran Wakatobi - Lembata," kata Hugua.
Menurut dia, hubungan dagang antara Wakatobi - Lembata memiliki arti penting yang saling membutuhkan, dalam upaya membuka keterisolasian wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua kabupaten.
Kabupaten Wakatobi sebagai daerah tujuan wisata dunia kata dia, membutuhkan suplai bahan pangan seperti buah-buahan, sayur mayur, telur ayam dan daging.
Nah, Kabupaten Lembata yang memiliki berbagai potensi pangan tersebut ujarnya, dapat menyuplai bahan pangan yang sangat dibutuhkan di Wakatobi.
Sebaliknya kata dia, potensi barang bekas (RB) dan perikanan yang cukup melimpah di Wakatobi dapat disuplay di Lembata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
"Jadi, kedua daerah ini akan saling melengkapi kekurangan melalui hubungan dagang yang saling menguntungkan, sehingga pada gilirannya bisa memicu pertumbuhan ekonomi dan kesejehteraan masyarakat kedua wilayah," katanya.
Baik pemerintah Kabupaten Wakatobi maupun Pemerintah Kabupaten Lembata kata dia, sangat berharap kerja sama Tenggara-Tenggara tersebut bisa menjadi embrio terbukanya kerjasama hubungan dagang semua kabupaten di wilayah kawasan Indonesia Timur.
"Kalau kerjasama hubungan dagang seperti Lembata - Wakatobi ini diikuti oleh kabupaten-kabupaten lain di KTI seperti Maluku, Maluku Utara, Maluku Tenggara dan Papua termasuk Bali, akan tercipta kawasan ekonomi baru di Indonesia yang dapat memberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.