Bombana,  (Antara News) - Warga yang melintasi poros jalan di Kelurahan Lameroro, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara mengeluhkan polusi debu dan jalan justru semakin menyempit pasca perbaikan jalan di daerah itu.

Salah seorang warga setempat Ali, di Bombana, Rabu mengatakan, selama perbaikan jalan diwilayah itu polusi debuh cukup parah dan membahayakan kesehatan warga terutama bagi pengenadara sepeda motor dan pejalan kaki.

Rumah-rumah warga yang ada disepanjang jalan itu, semuanya berubah warna menjadi debu karena setiap kendaraan yang melintas pasti membawa angin debuh yang cukup tebal dan gelap.

"Selama pekerjaan jalan ini dimulai awal tahun 2013 tidak sedikit pengendara yang sudah jatuh dan tergelincir, karena kendaraanya melaju cepat dengan harapan untuk menghindari suapan debuh," kata Ali.

Apalagi selama sebulan terakhir wilayah Kabupaten Bombana tidak pernah turun hujan menyebabkan proyek penimbunan jalan diwilayah itu menjadi `hujan debu" saat kendaraan melewati wilayah itu.

Disamping itu, kata dia, jalan poros Bombana menuju Kendari itu saat dikerjakan mulai dari penimbunan dan pengerasan hingga pekerjaan talut kiri kanan jalan, justru semakin menyempit karena lebar badan jalan hanya berkisar antara enam meter.

Kadis Pekerjaan Umum Bombana,  H Nuhung saathendak dikonfirmasi belum bisa dimintai keterangan, namun meneurut stafnya paket pekerjaan jalan poros Ibukota Bombana menuju Kendari itu, masih terus digenjot hingga selesai sebelum masuk tahun 2014.

"Proyek jalan hingga pengaspalan itu memang terus dikerjakan oleh kontraktor swasta berskala nasional. Sehingga bila ada keluhan warga terkait polusi debu adalah hal yang sah-sah saja," kata staf PU setempat itu yang enggan ditulis identitasnya.

Namun ia membantah bila selama pekerjaan jalan itu justru kawasan itu menjadi menyempit, karena adanya pekerjaan talut kiri kanan jalan untuk menghindari longsoran tanah jatuh ke bawah.

Pewarta : Jumrat
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024