Kendari,  (Antara News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berkomitmen untuk menjadikan skala prioritas pembenahan drainase pada anggaran 2014.

Wali Kota Kendari, Asrun, di Kendari, Kamis, mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan daerah-daerah yang kerap terjadi genangan arai atau banjir yang diakibatkan sistem drainase yang belum baik.

"Kita harus akui bahwa sistem drainase kita saat ini belum maksimal sehingga jika terjadi hujan lebat atau ada kiriman air dari kabupaten terdekat, drainase yang ada tak mampu menyalurkan secara maksimal kearah sungai atau kantong-kantong penampungan air," katanya.

Ia mengatakan, masalah banjir masih menjadi salah satu fenomena yang kerap terjadi di daerah itu, meskipun hanya diguyur hujan beberapa jam saja.

Menurut Asrun, pemerintah telah menggelontorkan dana puluhan miliar untuk membenahi drainase tetapi hasilnya belum maksimal karena belum bisa menjangkau semua titik tawan banjir.

"Ini terjadi karena keterbatasan anggaran yang kita miliki. Sehingga yang bisa dilakukan adalah pembenahan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran," ujarnya.

Dijelaskan, perkembangan pembangunan pemukiman di Kota Kendari menyebabkan beberapa arela tangkapan air menjadi tertutup berubah menjadi areal pemukiman.

"Tertutupnya aral tangkapan air itu menyebabkan daerah ini rentan terjadi banjir ketika terjadi hujan meskipun hanya satu atau dua jam turun hujan," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024