Kuala Lumpur, (Antara News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia seperti pada tahun-tahun sebelumnya menjadi tempat pelaksanaan ibadah shalat Ied Adha yang dihadiri oleh ribuan warga negara Indonesia yang menetap dan bekerja di negara ini.
Shalat Ied Adha 1434 Hijriah yang jatuh pada Selasa (15/10) dihadiri sekitar 2000-an jemaah tersebut tidak saja dari warga negara Indonesia tapi juga tampak sejumlah warga negara asing seperti Bangladesh, Pakistan, Malaysia serta negara lainnya.
Dengan banyaknya jamaah shalat Ied tersebut maka penggunaan tempat untuk shalat tidak hanya di Aula Hasanuddin, tapi juga tumpah ruah di ruang tunggu, tempat pelayanan dokumen hingga pelataran parkir kendaraan.
Tampil sebagai Khatib Idul Adha kali ini, Ustadz Zikmal Fuad, dosen asal Indonesia yang saat ini mengajar di Kolej Universiti Islam Selangor (KUIS), sedangkan shalat Ied dipimpin oleh Ustadz Abdul Haris, mahasiswa doktoral yang saat ini sedang menuntut ilmu disalah satu perguruan tinggi di Malaysia.
Sebelum shalat Ied dimulai pada pukul 08.00 waktu Malaysia, Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno memberikan pesan kepada ribuan WNI yang hadir di gedung KBRI Kuala Lumpur agar seluruh WNI di Malaysia bisa meneladani kesabaran Nabi Ibrahim AS.
Dubes Herman juga berpesan agar para WNI di Malaysia mulai dari para pekerja (TKI), ekspatriat, pelajar dan mahasiswa, dosen, serta segenap jajaran karyawan KBRI KL dapat menjaga nama baik Indonesia terlebih ketika berada di luar negeri dengan taat terhadap aturan dan ketentuan yang berlaku di negara tersebut.
"Seperti WNI di Malaysia ini, dengan taat dan mengikuti aturan serta tidak melakukan pelanggaran hukum, maka perbuatan tersebut menjadi sumbangsih yang besar dari WNI untuk mengharumkan nama bangsa dan negara di luar negeri," ungkapnya.
Sementara itu, setelah shalat Ied dan Khotbah Idul Adha rampung dilaksanakan, acara dilanjutkan dengan ramah tamah antara Dubes Herman beserta jajarannya dengan warga negara Indonesia di Malaysia sambil bersantap bersama yang telah disediakan oleh KBRI Kuala Lumpur.
Shalat Ied Adha 1434 Hijriah yang jatuh pada Selasa (15/10) dihadiri sekitar 2000-an jemaah tersebut tidak saja dari warga negara Indonesia tapi juga tampak sejumlah warga negara asing seperti Bangladesh, Pakistan, Malaysia serta negara lainnya.
Dengan banyaknya jamaah shalat Ied tersebut maka penggunaan tempat untuk shalat tidak hanya di Aula Hasanuddin, tapi juga tumpah ruah di ruang tunggu, tempat pelayanan dokumen hingga pelataran parkir kendaraan.
Tampil sebagai Khatib Idul Adha kali ini, Ustadz Zikmal Fuad, dosen asal Indonesia yang saat ini mengajar di Kolej Universiti Islam Selangor (KUIS), sedangkan shalat Ied dipimpin oleh Ustadz Abdul Haris, mahasiswa doktoral yang saat ini sedang menuntut ilmu disalah satu perguruan tinggi di Malaysia.
Sebelum shalat Ied dimulai pada pukul 08.00 waktu Malaysia, Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno memberikan pesan kepada ribuan WNI yang hadir di gedung KBRI Kuala Lumpur agar seluruh WNI di Malaysia bisa meneladani kesabaran Nabi Ibrahim AS.
Dubes Herman juga berpesan agar para WNI di Malaysia mulai dari para pekerja (TKI), ekspatriat, pelajar dan mahasiswa, dosen, serta segenap jajaran karyawan KBRI KL dapat menjaga nama baik Indonesia terlebih ketika berada di luar negeri dengan taat terhadap aturan dan ketentuan yang berlaku di negara tersebut.
"Seperti WNI di Malaysia ini, dengan taat dan mengikuti aturan serta tidak melakukan pelanggaran hukum, maka perbuatan tersebut menjadi sumbangsih yang besar dari WNI untuk mengharumkan nama bangsa dan negara di luar negeri," ungkapnya.
Sementara itu, setelah shalat Ied dan Khotbah Idul Adha rampung dilaksanakan, acara dilanjutkan dengan ramah tamah antara Dubes Herman beserta jajarannya dengan warga negara Indonesia di Malaysia sambil bersantap bersama yang telah disediakan oleh KBRI Kuala Lumpur.