Denpasar (Antara News) - Dunia pariwisata Pulau Dewata semakin populer di kawasan Asia Pasifik, setelah menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT APEC 2013 yang kini masih berlangsung di kawasan wisata Nusa Dua, Bali.

         "Kepopuleran itu tentu menjadi salah satu daya tarik turis di negara kawasan tersebut untuk berwisata ke Bali, terutama karena keamanan dan kenyamanannya terjamin," kata pengamat pariwisata Bali, Tjokorda Gde Agung di Denpasar, Senin.

         Wisatawan asing asal Asia Pasifik yang langsung dari negerinya berwisata ke Bali selama Januari-Agustus 2013 sebanyak 1,2 jura orang, atau 58,13 persen dari seluruh turis asing k 2,1 juta orang.

         Mendominasi kunjungan turis asing asal Asia Pasifik melakukan perjalanan wisata ke Bali berkat transportasi udara yang lancar dari kawasan itu ke Bali, ditambah dengan masalah keamanan dan kenyamanan yang terjamin.

         Hal itu dapat disaksikan bahwa sepuluh negara pemasok terbanyak turis asing ke Bali, delapan negara di antaranya dari kawasan Pasifik yakni Australia, China, Jepang, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, AS dan Singapura.

         Sedangkan dua negara lainnya adalah Inggris dan Prancis keduanya asal kawasan negara Eropa. Masyarakat internasional asal kawasan Eropa lainnya sangat potensial hanya saja masih ada kendala dalam sarana angkutan.

         Tjok Agung mengatakan, untuk meningkatkan jumlah kunjungan turis asing ke Bali lebih banyak lagi, para komponen pariwisata dan pemerintah perlu lebih kerja keras dalam melakukan promosi dan meningkatkan kualitas pelayanan.

         Apa yang sudah dilakukan selama menerima para pemimpin negara besar dalam menghadiri pertemuan tingkat Tinggi APEC 2013 bisa dipertahankan bila perlu ditingkatkan merupakan modal besar dalam menarik turis asing ke Bali.

         Ia mengatakan, masalah keamanan tetap perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh agar bisa mengurangi sekecil mungkin, terjadinya kasus kriminal, perkelaian antarwarga masyarakat dengan melibatkan adat dan demontrasi anarkis.

         Jika hal itu tak tertanggulangi tentu akan menganggu keamanan dan kenyamanan, baik masyarakat sendiri dalam beraktivitas maupun turis dalam dan luar negeri yang berlibur ke sini merasa terganggu sehingga angkat kaki dari Bali, ujarnya.

Pewarta : Oleh IK Sutika
Editor :
Copyright © ANTARA 2024