Mamuju (Antara News) Gubernur Sulawesi Barat setuju jika di daerahnya dibangun konstruksi jalan berbahan beton ketimbang menggunakan bahan baku aspal hotmix

"Saya lebih setuju jalan nasional di daerah ini dibangun dengan desain beton menggunakan bahan baku semen dari pada aspal, karena jalan beton lebih kuat," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Kamis

Menurut Anwar, penggunaan bahan baku aspal, jalan akan cepat rusak, paling lama tiga tahun bertahan, sedangkan kalau bahan baku semen, jalan beton lebih kuat, dan mampu bertahan sampai 25 tahun.

Gubernur menjelaskan, kondisi tanah di Sulbar yang labil tetapi subur, sangat cocok dibangunkan jalan beton, untuk dilewati keendaraan, karena konstruksi jalan tidak cepat rusak, sehingga tentunya dapat menguntungkan keuangan daerah.

"Daerah ini akan rugi kalau jalan aspal yang dibangun karena cepat rusak, dibandingkan jalan beton yang meskipun biayanya mahal, tapi daya tahannya lebih lama," katanya.

Menurut dia, pemerintah di Sulbar sudah mengusulkan agar daerahnya dibangunkan jalan beton kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum agar masyarakat menikmati jalan dalam waktu yang lama.

"Pemerintah di Sulbar akan membangun jalan nasional dengan desain beton dari Kota Mamuju menuju Kabupaten Mamasa yang berada di pegunungan Sulbar hingga ke Kabupaten Tana Toraja, sebuah daerah wisata di Provinsi Sulawesi Selatan, dan jalan desain beton itu sudah disetujui pemerintah pusat," katanya.

Ia mengatakan, meskipun banyak pengusaha yang tidak setuju dengan desain beton karena proyek pembangunan jalan akan berkurang, karena jalan beton yang lama mengalami kerusakan, namun pemerintah di Sulbar tetap akan meminta agar jalan di Sulbar dibangun desain beton.

"Jalan yang bagus merupakan syarat memajukan ekonomi daerah, sehingga meskipun mahal, jalan menggunakan bahan baku beton akan dibangun pemerintah di Sulbar, meski akan ditentang sebagian pengusaha, demi kemajuan pembangunan daerah," katanya.

Pewarta : Oleh M Faisal Hanapi
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024