Kendari (Antara News) - Tim buru sergap satuan Reserse Mobil Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) menggagalkan kelompok imigran gelap yang akan melarikan diri, saat mempersiapkan diri menaiki kapal yang akan mengangkut mereka hendak menuju Australia.
"Para imigran gelap yang menginap di Hotel Srikandi Kendari itu hampir melarikan diri. Mereka sudah berada di pelabuhan dan siap-siap menuju kapal sekitar pukul 03.30 Wita," kata Kabid Humas Polda Sultra AKBP Abdul Karim Samandi di Kendari, Selasa.
Sebanyak 24 orang imigran gelap yang hendak melarikan diri menuju Australia untuk kepentingan suaka politik itu terdiri dari laki-laki 18 orang, empat orang wanita dan dua orang anak-anak.
Penyidik Polda Sultra mengamankan kapal bertonase 30 ton dan kapten kapal bernama Faisal (27) beserta lima orang anak buah kapal (ABK) yakni Irman (27), Jafaq Daeng Marif (26), Hasrul (27), Suardi (15) dan Daeng Tika (44).
"Para imigran ditempatkan kembali di Hotel Srikandi, sedangkan kapten kapal dan lima orang ABK sedang menjalani pemeriksaan di Mapolda Sultra. Penyidik sedang mendalami motif pelarian imigran gelap dan kapten kapal serta lima orang ABK menjalani pemeriksaan dalam status sebagai saksi," ujarnya.
Kepala Kantor Imigrasi Kendari Hendriartono mengatakan upaya imigran gelap melarikan diri sudah ditangani penegak hukum. "Pasti ada oknum yang memfasilitasi upaya imigran untuk melarikan diri. Mudah-mudahan dapat diungkap oleh polisi," kata Hendriartono.
Sebanyak 24 orang imigran gelap yang hendak melarikan diri menuju Australia untuk kepentingan suaka politik itu terdiri dari laki-laki 18 orang, empat orang wanita dan dua orang anak-anak.
Penyidik Polda Sultra mengamankan kapal bertonase 30 ton dan kapten kapal bernama Faisal (27) beserta lima orang anak buah kapal (ABK) yakni Irman (27), Jafaq Daeng Marif (26), Hasrul (27), Suardi (15) dan Daeng Tika (44).
"Para imigran ditempatkan kembali di Hotel Srikandi, sedangkan kapten kapal dan lima orang ABK sedang menjalani pemeriksaan di Mapolda Sultra. Penyidik sedang mendalami motif pelarian imigran gelap dan kapten kapal serta lima orang ABK menjalani pemeriksaan dalam status sebagai saksi," ujarnya.
Kepala Kantor Imigrasi Kendari Hendriartono mengatakan upaya imigran gelap melarikan diri sudah ditangani penegak hukum. "Pasti ada oknum yang memfasilitasi upaya imigran untuk melarikan diri. Mudah-mudahan dapat diungkap oleh polisi," kata Hendriartono.