Kendari,  (Antara News) - Wali Kota Kendari  H Asrun, Wakil Wali Kota H Musaadar Mappasomba dan Sekot Alamsyah Lotunani serta seluruh pimpinan forum SKPD Kota melakukan ujicoba pengoperasian dua unit bus antarkota yang akan dioperasikan pada jalur trayek khusus.

"Ini baru sekedar ujicoba pengoperasian dua unit bus dan pengoperasian secara resmi baru akan dialkuakn setelah halte-hakte bus sudah ada," kata," kata Asrun, pada saat ujicoba  pengoperasian dua unit bus di Kendari, Rabu.

Wali Kota bersama seluruh pimpinan SKPD dalam ujicoba pengoperasian dua bus merek mercedez itu, yang berkapasitas tempat duduk 45 orang dan 15 penumpang lainnya bisa berdiri dalam bus.

Pengadaan dua unit bus yang yang dianggarkan melalui APBD Kota Kendari 2013 itu dianggarkan sebesar Rp3,2 miliar itu, baru akan dioperasikan secara resmi setelah titik-titik halte pemberhentian sudah terbangun.

"Berdasarkan pantauan dilapangan, sedikitnya ada 23 titik halte yang akan dibangun sebagai tempat pemberhentian atau naik turunya penumpang di halte itu," katanya.

Menurut Asrun, setiap pemberhentian halte bus hanya bisa berhenti, untuk menurunkan dan menaikkan penumpang paling lama dua menit untuk setiap halte.

Kehadiran dua uni bus antarkota ini sekaligus bertujuan untuk memberi pelayanan transportasi yang lebih baik kepada masyarakat kota. Dan selama di dalam bus para penumpan tidak diperkenankan untuk merokak dalam bus.

"Jadi pengadaan dua unit bus ini, tidak untuk mematikan kehadiran angkot (pete-pete) saat ini, tetapi semata-mata memberi pelayanan yang lebih baik dan cepat kepada warga pengguna jasa ankutan iumum di Kota Kendari," kata Kadis Perhubungan Kota Kendari, Sjarif Sajang.

Menurut wali kota, rute yang akan dilalui bus kota tersebut, juga pada wilayah tertentu saja yang tidak dilalui oleh kendaraan angkot selama ini.

Adapun rencana rute yang akan dilalui bus kota itu, yakni dari kota lama menelusri pasar sentral kota menuju by pass (Kendari beach), yang kemudian melewati jalur depan hotel Swiss, Clarion kemudian masuk jalan Syec Yusuf, menuju mesjid Agung Al-Kautzar kemudian ke pasar PKL (pedys market) Mandonga.

Setelah berhenti beberapa menit di terminal pasar PKL, bus yang dalamanya `full ac` itu kemudian kembali ke jalur by pass menuju jalur Rumah Sakit Abunawas dan kemudian ke kantor Gubernur dan Polda Sultra di Andonoho.

Saat ditanya mengenai tarif yang akan dikenakan bagi setiap penumpang, Kadis Perhubungan Kota mengatakan, hingga saat ini belum ditentukan, karena masih dalam kajian.

Namun demikian kata Syarif Sajang, akan diuapayakan sama dengan tarif angkot yang saat ini diberlakukan.

Pewarta : Oleh: Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024