Makassar (Antara News) - Calon Wali Kota Makasar, Mohammad "Danny" Ramadhan Pomanto, mengunjungi Perum LKBN ANTARA Biro Mandiri Sulawesi Selatan, usai melakukan survei kepadatan kendaraan di Jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar, Kamis.
"Kantor Berita Indonesia yang pertama kan hanya ANTARA, dan tidak ada yang lain, lembaga ini kan sudah sangat terpercaya di mata masyarakat," kata Danny saat bersilaturahmi dengan kepala Biro LKBN ANTARA Sulsel, Agus Setiawan, di ruang kerjanya, Kamis.
Dia mengharapkan agar pemberitaan yang baik selalu tersaji di ANTARA, hal itu dikarenakan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) sudah sangat lama dan telah mendapat tempat baik di hati publik bukan hanya skala nasional tetapi sudah menembus internasional.
Selain itu, pemberitaan ANTARA dinilai sudah sesuai dengan standar pemberitaan secara umum dan mudah dipahami seluruh kalangan dan bahkan menjadi bahan referensi beberapa koran ternama untuk diambil kemudian menjadikan bahan kutipan.
Selain kunjungannya ke Kantor LKBN ANTARA Jalan Andi Pangeran Pettarani Blok A/30, Danny juga melakukan survei dengan naik di atas jembatan penyeberangan guna melihat langsung pergerakan kendaraan di jalan protokol AP Pettarani pada saat jam sibuk.
Konsultan Tata Ruang Pemerintah Kota Makassar ini mengaku, mempunyai cara mengatasi kemacetan dengan rumus tertentu serta bagaimana mencari solusi pembangunan kota agar tidak menjadi macet dengan jumlah kendaraan yang terus bertambah.
"Semua ada caranya, tetapi nanti kita lihat, dan belum bisa dibuka saat ini. Saya yakin macet akan teratasi dan sejumlah masalah lainnya karena kami punya solusi tepat dan cepat bukan hanya sekedar argumentasi," tegas kandidat Partai Demokrat dan PBB tersebut.
Mantan Calon Gubernur Gorontalo ini menambahkan, pihaknya punya cara bagaimana mengatasi kemacetan dan banjir, sebab semua telah dihitung secara sistematik dan bukan hanya melalui teori apalagi statmen.
"Bukan saatnya berteori apalagi perang pernyataan, tetapi praktek di lapangan yang ditunggu orang karena ini menyangkut kepentingan umum. Kami sudah mendapatkan solusinya dan siap bekerja," kata konsultan konstruksi nasional tersebut.